Banyuwangi, Kalibarumanis -- Festival Kopi yang diadakan di Kecamatan Kalibaru tahun ini bukan sekadar ajang pameran, tetapi juga menjadi tempat bagi para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 301 untuk berkontribusi dalam menghidupkan dan mengenalkan sejarah kopi Kalibaru dari hulu ke hilir, serta memamerkan karya pengolahan kopi khas petani setempat.
Sejarah Kopi: Mengungkap Asal Usul dan Perjalanan Kopi Kalibaru
Dalam festival yang mengangkat tema literasi, kelompok mahasiswa KKN menjadi salah satu sorotan utama dalam memperkenalkan sejarah kopi dan hasil akhir kopi Kalibaru. Mahasiswa dalam program kerja literasi, menjelaskan bahwa kopi pertama kali memasuki Banyuwangi pada abad ke-18 oleh Clement de Harris selaku residen pertama Besuki, Belanda menerapkan sistem tanam paksa untuk menggencarkan penanaman dan produksi kopi di wilayah Banyuwangi. Seiring berjalannya waktu, Belanda memperluas perkebunan kopi hingga daerah selatan Banyuwangi yang dinilai memiliki ketinggian yang cocok untuk menanam kopi yakni di wilayah Glenmore, Malangsari, Kalibaru dan sekitarnya.Â
Pengenalan dan Pengolahan Kopi: Mengenal Jenis dan Karakteristik Kopi Kalibaru
Tidak hanya tentang sejarah, mahasiswa dalam program kerja literasi juga memperkenalkan berbagai jenis kopi yang ditanam di wilayah Kalibaru, seperti Arabika, Robusta, Nangka (Liberika), Brazil, Tugusari, BP354, Banglan dan lain sebagainya. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh mahasiswa terdapat perbedaan karakteristik setiap jenis kopi, termasuk aroma, rasa, dan tingkat keasaman.Â
Selain itu, mahasiswa juga menjelaskan mengenai kopi Lanang yang menjadi salah satu produk kopi unggulan di Kalibaru. Pada dasarnya kopi lanang merupakan buah biji kopi yang mengalami diferensiasi, namun setelah dilakukan penelitian lebih lanjut ditemukan bahwa biji kopi lanang memiliki karakteristik yang berbeda. Biji kopi lanang mengandung kafein yang jauh lebih tinggi dari biji kopi biasa, dan kopi lanang juga menawarkan profil rasa unik yang membedakan dari jenis kopi lainnya.
Pengolahan Kopi: Literasi Mengenai Pengolahan Kopi KalibaruÂ
Pemilihan biji kopi merupakan langkah krusial dalam menciptakan cita rasa kopi yang ideal, karena setiap jenis biji kopi membawa karakteristik yang mempengaruhi aroma, rasa, dan kekuatan kopi. Pemilihan benih kopi menjadi salah satu hal yang penting, hal tersebut dilakukan untuk menghasilkan biji kopi yang berkualitas.Â
Hal tersebut yang menentukan kualitas biji kopi sebelum siap diseduh, dimulai dari pemetikan buah kopi matang, biji kopi kemudian dipisahkan dari daging buahnya melalui proses basah atau kering. Setelah itu, biji kopi mengalami fermentasi untuk mengembangkan rasa, diikuti dengan pencucian dan pengeringan hingga mencapai kadar air yang tepat. Proses ini diakhiri dengan penyangraian, yang mengubah biji kopi mentah menjadi biji siap giling dengan aroma dan cita rasa khas. Setiap tahap pengolahan mempengaruhi karakter akhir kopi, dari tingkat keasaman hingga aroma yang dihasilkan.
Kontribusi Mahasiswa KKN dalam Memperkenalkan Kopi Kalibaru