Mohon tunggu...
KKN 29 Tambahsari
KKN 29 Tambahsari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Kami adalah sekelompok mahasiswa dengan berbagai latar belakang dan keahlian, yang memiliki semangat tinggi untuk berinteraksi dan belajar dari masyarakat. Setiap anggota kelompok membawa hobi dan kepribadian unik, menciptakan sinergi yang kuat dalam menjalankan program ini. Hobi kami beragam, mulai dari seni, olahraga, teknologi, hingga kegiatan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kunjungan Edukatif KKN Reguler 83 UIN Walisongo Posko 29 ke UMKM Sirop Jahe 33 di Desa Tambahsari

26 Oktober 2024   22:22 Diperbarui: 8 November 2024   20:01 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tambahsari, 27 Oktober 2024-- Tim KKN Reguler 83 UIN Walisongo Posko 29 melakukan kunjungan edukatif ke UMKM Syrup Jahe 33 yang berlokasi di Desa Tambahsari. Kunjungan ini bertujuan untuk mengetahui potensi yang dimiliki serta kendala yang dihadapi dalam usaha Syrup Jahe 33. Kunjungan ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2024.

Tim KKN Reguler 83 UIN Walisongo Posko 29, yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai program studi, kunjungan menemui UMKM Syrup Jahe 33, Bapak Supriyatin. UMKM ini dijalankan dengan bantuan tiga karyawan yang bekerja dari pukul 8 pagi hingga 4 sore, dan jam kerja tersebut disesuaikan dengan ketersediaan pasokan bahan baku.

UMKM Syrup Jahe 33 berlokasi di Desa Tambahsari, Produk utama UMKM ini adalah berbagai varian minuman berbahan jahe, termasuk Jahe Mprit, Jahe Merah, Jahe Plus Madu, Jahe Jos ++, dan Jaguar (Jahe Gula Aren). Bahan baku dalam pembuatan sirup jahe diambil dari petani lokal yang ada di Semarang.

Supriyatin juga menjelaskan keunggulan kualitas produk Syrup Jahe 33 yang terbuat dari bahan alami dan tanpa pengawet. "Masa expired dari Syrup Jahe 33 ini satu tahun lamanya," ungkap beliau, menunjukkan kualitas produk yang tahan lama dan tetap alami.

Tim KKN menanyakan terkait tantangan yang dihadapi dalam pengembangan usaha ini, meliputi keterbatasan pemasaran dan pasokan bahan baku yang tidak stabil. Saat ini, pemasaran produk Syrup Jahe 33 masih terbatas pada wilayah Jawa Tengah dan melalui beberapa pameran serta toko oleh-oleh. Kehadiran di e-commerce juga masih kurang aktif, meskipun produk sudah tersedia di Shopee. Kendala lain yang dihadapi dalam usaha, Supriyatin mengungkapkan "Penjualan akhir-akhir ini menurun karena banyaknya pesaing pada bidang yang sama."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun