Lumajang, 21 Agustus 2024 — Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember (UNEJ) ke-286 di Desa Tunjungrejo, Lumajang, mendapatkan sambutan positif dari warga setempat, khususnya ibu-ibu anggota PKK. Dalam kegiatan yang berlangsung pada 21 Agustus, para mahasiswa KKN bersama warga desa berhasil menyulap sampah anorganik menjadi berbagai produk kerajinan tangan yang bernilai jual.
Program ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah anorganik di desa serta meningkatkan kreativitas warga. Berbagai jenis sampah, seperti plastik, bungkus minuman, tutup botol, dan kain perca yang biasanya hanya dianggap sebagai limbah, kini dapat diubah menjadi barang bernilai ekonomi. Kerajinan tangan yang dihasilkan dari bahan-bahan tersebut diharapkan dapat menambah penghasilan warga.
Kegiatan ini didampingi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Lumajang, yang turut memberikan tutorial dan pelatihan kepada warga desa serta mahasiswa KKN. DLHK juga memperkenalkan berbagai produk kerajinan tangan yang sudah dikembangkan dan memiliki nilai jual tinggi. Sebelum diolah menjadi kerajinan, sampah-sampah tersebut harus dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu.
Selama kegiatan, warga desa dibagi menjadi enam kelompok yang masing-masing didampingi oleh seorang pakar dari DLHK dan beberapa mahasiswa KKN UNEJ. Kelompok-kelompok tersebut berhasil menciptakan berbagai produk kerajinan, seperti bunga kamboja dari tutup botol, bunga lidah mertua dari plastik kresek bekas, taplak meja dari bungkus minuman sachet, pot atau vas bunga dari bungkus rokok, bros dari kain perca dan kresek, serta bunga mawar dari kain perca. Hasil karya ini tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga dapat menjadi kenang-kenangan dari program KKN ini.
Ketua TP-PKK Desa Tunjungrejo, Ibu Endang Sudarsih, mengungkapkan apresiasinya terhadap kegiatan ini. "Terima kasih kepada adik-adik mahasiswa yang sudah berinisiatif mengundang kami masyarakat desa. Dengan kegiatan ini, kami bisa mengetahui trik dan cara pembuatan kerajinan dari bahan bekas. Sebelumnya, kami hanya melihat dan membeli produk jadi, tapi sekarang kami sudah mendapatkan ilmu yang dapat dipraktekkan untuk kegiatan PKK selanjutnya, sehingga bisa menghasilkan produk dari bahan bekas yang ternyata memiliki nilai jual," ungkapnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi warga desa Tunjungrejo untuk terus berkreasi dan memanfaatkan sampah anorganik secara produktif, sekaligus sebagai upaya mendukung kelestarian lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H