Mohon tunggu...
KKN 285 Yosowilangun Munder
KKN 285 Yosowilangun Munder Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa KKN 285

KKN 285 MUNDER

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN 285 UNEJ Melakukan Survei Menggali Potensi Desa Munder Lumajang

28 Juli 2024   21:03 Diperbarui: 28 Juli 2024   21:31 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Munder, 11 Juli 2024 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Jember (UNEJ) melaksanakan kegiatan survei potensi di Desa Munder. Survei ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi desa dan mendukung pengembangan (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) UMKM di desa tersebut. Fokus utama survei kali ini adalah pada industri pembuatan tahu, tempe dan juga mengunjungi pembuatan dupa.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN mahasiswa yang berlangsung selama 45 hari. Dalam pelaksanaannya, para mahasiswa mengunjungi berbagai UMKM di Desa Munder untuk mengumpulkan data dan informasi terkait produksi, pengolahan limbah, dan tantangan yang dihadapi oleh pelaku usaha.

Ketua kelompok KKN, Abdul Halim, menyatakan bahwa survei ini sangat penting untuk memahami kondisi dan potensi desa. "Kami ingin mencari potensi yang dapat dikembangkan dan bermanfaat bagi warga desa, sehingga kami dapat memberikan rekomendasi yang tepat untuk pengembangan potensi tersebut" ujarnya.

Rumah produksi tempe/dokpri
Rumah produksi tempe/dokpri

Produksi tahu/dokpri
Produksi tahu/dokpri

Survei dilakukan di industri pembuatan tahu. Industri ini sudah lama beroperasi di desa dan memiliki potensi besar dalam distribusi produk. Pengolahan ampas tahu hanya dijadikan sebagai bahan pakan ternak. Kurang nya pemanfaatan ampas tahu menjadikan ide bagi mahasiswa KKN untuk mengubah nya menjadi produk baru yang tidak hanya untuk ternak melainkan dapat dikonsumsi warga hingga berdaya jual. Selanjutnya survei tempe yang juga memiliki potensi untuk berkembang serta sudah ada nya sertifikasi halal. Selain itu, mahasiswa juga melakukan survei ke produk dupa. Salah satu pekerja di sana menjelaskan proses pembuatan dupa hingga tahap pemasaran dan distribusi yang dilakukan sampai ke luar negeri. 

Produksi dupa/dokpri
Produksi dupa/dokpri

Kepala Desa Munder, Bapak Samsul Hadi menyambut baik inisiatif para mahasiswa KKN. "Kegiatan survei ini sangat membantu dalam merencanakan program-program pengembangan desa. Saya berharap mahasiswa KKN dapat memberikan program yang baru dan bermanfaat bagi seluruh warga desa Munder." ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mengenal dan mengidentifikasi potensi desa untuk menyusun laporan dan rekomendasi  sebagai langkah awal pengembangan desa yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun