Dari Sampah Menjadi Karya, Mahasiswa KKN 278 Unej Mengajarkan Kreativitas di SD dan MI Desa Kraton

Kraton, Yosowilangun – Pada Sabtu (3/08/2024) kelompok 278 KKN Universitas Jember menggelar kegiatan sosialisasi dan praktik pemanfaatan sampah anorganik menjadi karya yang bernilai ekonomi di SD Negeri Kraton 01 dan MI Nurul Islam Kraton. Dalam acara ini, kelompok 278 KKN UNEJ berfokus pada pemanfaatan sampah anorganik, serta mengajak siswa-siswi kelas 5 dan 6 untuk berkreasi dan memahami pentingnya pengelolaan sampah.

Kegiatan dimulai dengan menyampaikan materi mengenai jenis-jenis sampah, dampaknya terhadap lingkungan, dan cara mengolah sampah dengan 3R (reduce, reuse, recycle). Kelompok 278 KKN UNEJ juga menyampaikan bagaimana sampah yang sering dianggap tidak berguna dapat diubah menjadi karya seni yang tidak hanya menarik, tetapi juga memiliki nilai ekonomi. Dengan semangat yang tinggi, siswa-siswi diajak untuk berpikir kreatif dan menemukan potensi dari barang-barang yang biasanya dibuang, seperti dibuat menjadi vas bunga, kotal pensil, kotak tisu, dan lain barang dekoratif lainnya.

Praktik pemanfaatan sampah anorganik menjadi kerajinan /dokpri

Hasil kerajinan dari pemanfaatan sampah anorganik oleh siswa-siswi MI Nurul Islam Desa Kraton/dokpri

Setelah sesi sosialisasi dilakukan praktik langsung pembuatan karya daur ulang. Praktik langsung dilakukan dengan membimbing siswa dalam menciptakan kerajinan dari sampah anorganik, yang tidak hanya mengasah kreativitas mereka tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan mengelola sampah dengan benar. Suasana kelas dipenuhi dengan canda tawa dan kegembiraan saat siswa berinteraksi satu sama lain, bertanya, dan berbagi ide. Antusiasme mereka menunjukkan bahwa generasi muda sangat siap untuk berkontribusi dalam menjaga lingkungan.

Melalui kegiatan ini, kelompok 278 KKN UNEJ berharap dapat menanamkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah dan mendorong siswa untuk berpikir kreatif dalam memanfaatkan sampah yang ada. Dengan mengubah sampah menjadi karya bernilai, mereka tidak hanya berkontribusi pada lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi diri mereka dan masyarakat sekitar. Kegiatan ini menjadi langkah awal yang inspiratif untuk menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.