Mohon tunggu...
KKN 253 Desa Kedawung
KKN 253 Desa Kedawung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kelompok 253 KKN 2024 Desa Kedawung, Kec. Padang, Kab. Lumajang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa UNEJ KKN UMD 253 Melakukan Pengabdian di Desa Kedawung, Lumajang: Inisiatif Pupuk Organik dan Dukungan terhadap Pengrajut

24 Juli 2024   00:00 Diperbarui: 24 Juli 2024   00:01 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Jember, 10 Juli 2024, Universitas Jember melaksanakan upacara pelepasan mahasiswa KKN UMD (Kuliah Kerja Nyata Unej Membangun Desa) periode II Tahun 2023/2024 di Lapangan Universitas Jember. Upacara ini menandai awal dimulainya pengabdian mahasiswa di berbagai wilayah yang telah ditentukan oleh Universitas Jember, yakni Kabupaten Jember, Bondowoso, Lumajang, Situbondo, dan Banyuwangi.

Kegiatan dilanjutkan dengan pelepasan setiap kelompok mahasiswa KKN menuju kantor kecamatan masing-masing untuk mengikuti acara penyerahan mahasiswa KKN. Acara penyerahan ini merupakan simbolis penyerahan mahasiswa oleh DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) kepada Kepala Kecamatan setempat.

Proses ini ditandai dengan penandatanganan berita acara yang telah disiapkan, guna menegaskan komitmen dan tanggung jawab mahasiswa dalam menjalankan tugas pengabdian mereka di desa yang dituju. Acara ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama antara Universitas Jember, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat dalam upaya membangun dan mengembangkan desa di wilayah tersebut. Mahasiswa KKN diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata melalui berbagai program dan kegiatan yang telah dirancang selama masa KKN berlangsung.

Kabupaten Lumajang, khususnya di Kecamatan Padang, terdapat kelompok KKN yang tersebar di beberapa desa. Salah satunya adalah kelompok KKN UMD 253 yang bertempat di Desa Kedawung, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Lumajang.

Desa Kedawung yang dipimpin oleh Bapak Bawon, terletak sekitar tiga kilometer dari Kecamatan Padang. Kelompok 253 terdiri dari Akbil Maulana Fatoni, Ergiant Arlenda Herdin, Tantowi Yahya Pratama, Ahmad Zulfani Liantomo, Kirana Arisya Anwar, Cindy Avierra, Vanessa Marcia Hitipeuw, Faizah Faradiba, Nayla Adila Taqiyya, Yufa Laura Albareta, dan Rifdah Nurjihan Shabrina. Anggota kelompok terbagi dalam beberapa struktur, yakni Koordinator Desa (Kordes), divisi Acara, divisi Publikasi, Dekorasi dan Dokumentasi (PDD), dan divisi Hubungan Masyarakat (Humas). Kelompok ini berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Desa Kedawung dengan semangat kebersamaan dan tanggung jawab. Kehadiran mahasiswa KKN diharapkan dapat membantu mengembangkan potensi desa dan memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat desa setempat.

Desa Kedawung terletak pada ketinggian 500 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan memiliki luas wilayah sebesar 165,5 hektar. Desa ini berbatasan dengan Desa Kretek di sebelah utara, Desa Paguan di sebelah timur, Desa Pejaten di sebelah selatan, dan Desa Tegalampel di sebelah barat. Desa Trebungan terdiri dari empat dusun yaitu Dusun Krajan I, Krajan II, Krajan III, dan Krajan IV dengan jumlah RT sebanyak 15 dan jumlah RW sebanyak 3.

Mayoritas masyarakat Desa Kedawung bermata pencaharian sebagai petani, buruh tani, peternak, dan pekerja swasta. Komoditas unggulan yang ditanam oleh warga adalah tebu. Beberapa masyarakat juga memiliki hewan ternak berupa sapi dan kambing. Pengelolaan limbah daun dari bekas penebangan tebu dijadikan masyarakat Desa Kedawung sebagai pakan utama ternak untuk kambing dan sapi, sehingga tidak ada limbah yang terbuang secara sia-sia dan mencemari lingkungan.

Dengan lahan pertanian tebu yang luas, masyarakat desa ini mengalami kesulitan pupuk subsidi. Sehingga menyebabkan pupuk desa ini mahal dan sulit dijangkau oleh masyarakat kelas menengah kebawah, maka dari itu kelompok KKN 253 UMD Desa Kedawung, Kabupaten Lumajang berinisiatif untuk membuat pupuk organik yang berguna untuk mengehemat pengeluaran petani, menjaga lingkungan, dan juga memperbaiki kesuburan tanah yang ada di  Desa Kedawung.

Disisi lain ibu-ibu Desa Kedawung memiliki keterampilan untuk membuat rajutan dari bahan tali kur dan benang. Sehingga ibu-ibu ini dapat menjual hasil rajutnya yakni produk berupa tas, dompet, beanie hat, sepatu rajut anak, dan berbagai macam produk lainnya. Namun, semenjak Covid-19 ibu-ibu ini sudah mulai jarang melakukan keterampilan rajut yang menyebabkan terhentinya proses penjualan hasil rajut. Hal ini menyebabkan berkurangnya pemasukan akibat berkurangnya orderan produk rajut.

(Akbil Maulana Fatoni/Ergiant Arlenda Herdin/Tantowi Yahya Pratama/Ahmad Zulfani Liantomo/Kirana Arisya Anwar/Cindy Avierra/Vanessa Marcia Hitipeuw/Faizah Faradiba/Nayla Adila Taqiyya/Yufa Laura Albareta/Rifdah Nurjihan Shabrina/KKN 253/Desa Kedawung/Kecamatan Padang/Kabupaten Lumajang/Wazirotus Sakinah, S.Pd., M.T)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun