Mohon tunggu...
KKN24_UMSURABAYA_19_SROWO
KKN24_UMSURABAYA_19_SROWO Mohon Tunggu... Editor - Admin KKN Srowo

KKN Desa Srowo, Kec.Sidayu, Kab.Gresik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Digitalisasi UMKM: Membuka Peluang Baru dan Meningkatkan Produktivitas

20 Agustus 2024   12:26 Diperbarui: 20 Agustus 2024   12:48 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi PDD K19 KKN 24 UMSBY

Srowo, 15/08/2024 - Digitalisasi telah menjadi kata kunci dalam dunia bisnis, terutama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dalam era digital yang semakin canggih, UMKM tidak lagi dapat bergantung pada cara-cara konvensional untuk bertahan dan berkembang. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan pengertian digitalisasi UMKM serta strategi-strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan akses pasar bagi UMKM. 

Digitalisasi UMKM adalah proses penggunaan teknologi digital dalam berbagai aspek operasional dan manajerial bisnis. Hal ini meliputi penggunaan internet, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), dan platform-platform digital lainnya. Tujuan dari penerapan ini adalah untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan akses pasar bagi UMKM. Digitalisasi tidak hanya sekadar memiliki kehadiran online, tetapi juga tentang bagaimana UMKM memanfaatkan teknologi digital secara efektif untuk mengoptimalkan proses bisnis.

Melalui platform online, UMKM dapat mengakses sumber daya seperti informasi bisnis, pelatihan, dan jaringan profesional. Selain itu, digitalisasi juga memfasilitasi akses ke berbagai opsi pendanaan, termasuk crowdfunding, microfinance marketplace, dan program dukungan pemerintah untuk UMKM. Melalui website, media sosial, dan kampanye pemasaran digital lainnya, UMKM dapat memperkenalkan merek produk kepada audiens yang lebih luas. Kemudian meningkatkan kesadaran tentang produk dan layanan UMKM.

Di Desa Srowo sendiri terdapat lebih dari 50 orang pelaku usaha. Sebagian besar menjadi buruh mengolah ikan ada yang menjadi UMKM produksi kerupuk, usaha penggiling ikan, dan UMKM yang lain. Disamping itu terdapat 15 UMKM produksi krupuk, dari data yang telah kami kumpulkan dari ke 15 pelaku UMKM terdapat 11 UMKM yang berhasil diwawancarai dengan hasil semuanya belum memiliki platform online sebagai metode pemasaran dan penjualan produk kerupuknya. Meninjau dari hal tersebut kelompok kami membuat program "Door To Door" untuk mensosialisasikan program digitalisasi tersebut dengan hasil dari 15 UMKM kami sudah membuatkan 6 akun dengan presentase 40 persen. (Faf)

Berikut hasil Sebagian besar wawancara dari program digitalisasi kelompok kami

Sumber: Fiki Aulia Fauzi
Sumber: Fiki Aulia Fauzi

Sumber: Fiki Aulia Fauzi
Sumber: Fiki Aulia Fauzi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun