Mohon tunggu...
KKN 248 sukorejo
KKN 248 sukorejo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kegiatan KKN UMD kelompok 248

Kegiatan KKN UMD kelompok 248 mengenai stunting

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN 248 UMD UNEJ Mengatasi Stunting dengan Survei Door to Door Sebagai Langkah Awal Mengetahui Indikasi dan Faktor Penyebab Stunting

23 Juli 2024   21:40 Diperbarui: 5 Agustus 2024   21:33 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN UNEJ saat berkoordinasi dengan ketua kader posyandu dusun Genteng

Lumajang, 17 Juli 2024 - Program D'SUNTING (Desa Sukorejo Anti Stunting) merupakan program kerja mahasiswa KKN UMD  UNEJ 248 untuk meminimalisir meningkatnya angka stunting di desa Sukorejo, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang.  Survei door to door merupakan salah satu program kerja yang dilaksanakan mahasiswa KKN UMD UNEJ 248 sebagai langkah awal untuk mengetahui indikasi dan penyebab stunting di desa Sukorejo. Pada kegiatan ini mahasiswa melakukan koordinasi dengan Bidan Polindes Sukorejo yang dilanjutkan dengan koordinasi bersama ketua Kader Posyandu setiap dusun di desa Sukorejo, yakni dusun Genteng, dusun Tenggalek, dusun Karangpanas, dan dusun Gogosan. 

Pada saat mahasiswa melakukan koordinasi, bidan Juwita mengatakan bahwa "Memang benar di desa Sukorejo permasalahan utamanya adalah stunting. Sebenarnya stunting di desa kami sempat mengalami penurunan akan tetapi belum lama ini mengalami pertambahan kembali angka kejadian stunting akibat pola asuh dan pemberian gizi yang kurang tepat."

Menurut ketua Kader dusun Genteng "Di dusun Genteng ini anak-anak yang terindikasi stunting diakibatkan karena pola asuh dan asupan gizi yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh anak," ujar Bu Titin Kader Posyandu dusun Genteng.

"Di dusun Genteng ada keluarga yang ekonominya tergolong mampu (dapat dikatakan kaya), namun anaknya terindikasi stunting karena arahan dari posyandu tidak dijalankan dan kurang telatennya pola asuh orang tua, walaupun makanan yang dikonsumsi tidak memenuhi kebutuhan gizi balita orang tuanya tetap membiarkan," imbuh Bu Titin. 

Mahasiswa KKN UNEJ saat berkoordinasi dengan ketua kader posyandu dusun Genteng
Mahasiswa KKN UNEJ saat berkoordinasi dengan ketua kader posyandu dusun Genteng

Pelaksanaan survei door to door di dusun Genteng yang dilakukan (Rabu, 17 Juli 2024) yang didampingi oleh Bu Titin selaku ketua Kader Posyandu dusun Genteng untuk survei ke rumah balita yang terindikasi stunting. 

"Pada saat survei ke salah satu keluarga yang memiliki balita terindikasi stunting, orang tua balita tersebut mengatakan bahwa pola makan anaknya tidak teratur dan memilih-milih makanan yang akan dikonsumsi," ujar Naja selaku Koordinator KKN Desa Sukorejo. 

"Dari survei tersebut diperoleh kesimpulan bahwasanya orang tua balita yang terindikasi stunting kurang inovatif dalam mengolah makanan yang bergizi sehingga orang tua balita membiarkan anaknya makan sesuai keinginan anaknya (yang penting mau makan) walaupun yang dikonsumsi kurang bergizi," imbuh Naja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun