Kuliah kerja nyata (KKN) merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa salah satunya dilakukan oleh para mahasiswa Universitas Jember (UNEJ) periode II tahun akademik 2023-2024. KKN UNEJ diterjunkan ke dalam 4 kabupaten yaitu Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, dan Lumajang sebanyak 2.888 Mahasiswa yang dibimbing oleh 100 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Dalam kegiatan KKN ini diharapkan dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat desa, dengan beberapa tema seperti desa bebas stunting, ketahanan pangan, kewirausahaan desa, desa wisata dan pengelolaan lingkungan dan energi terbarukan.Â
    Jember, 10 juli 2024 - dilakukan upacara penerjunan para mahasiswa KKN UNEJ yang diagendakan oleh LP2M di lapangan kampus UNEJ. Upacara tersebut, dihadiri oleh rektor UNEJ, Bapak Iwan Taruna yang menyampaikan pesan agar selalu bergotong royong. Setelah itu, mahasiswa menuju ke kecamatan masing-masing. KKN UMD 248 menuju ke Desa Sukorejo, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang. Setelah sampai, dilakukan acara seremonial serah terima mahasiswa yang akan melakukan KKN di Kecamatan Kunir di kantor kecamatan kunir. Acara tersebut dihadiri oleh kepala kecamatan kunir, Dosen Pembimbing Lapangan, dan para kepala desa. Acara serah terima ini menjadi penanda dimulainya KKN yang akan dilakukan selama 45 hari.
    Desa Sukorejo terdiri dari 4 dusun antara lain yaitu dusun Tenggalek, dusun Karang Panas, dusun Gogosan dan dusun Genteng. Mayoritas penduduk desa sukorejo bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani.  Bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Jawa dan Madura. KKN Tematik UMD Kelompok 248 melakukan survei dan pengenalan terhadap perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat, mulai dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Bendahara Desa, para kader, Modin, Kepala Dusun dan Pengelola Badan Usaha Milik Desa Sukorejo.
    KKN UMD Kelompok 248 - Melakukan kunjungan ke 4 dusun yang ada di Desa Sukorejo, para perangkat desa, dan para Kader di setiap dusun. Selain itu juga, kepala desa merekomendasikan untuk melakukan kunjungan juga kepada bidan desa. Kunjungan dilakukan selama empat hari di minggu pertama setelah penerjunan. Hal ini bertujuan agar dapat mengetahui lebih dalam apa saja potensi dan permasalahan yang ada di Desa Sukorejo.
   Hasil dari survei selama empat hari di minggu pertama, ditemukan potensi dan permasalahan yang ada di Desa Sukorejo. Dari perangkat desa dan beberapa warga menyebutkan bahwa Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) terdapat satu usaha yaitu penjualan telur untuk pembibitan. Selain itu, perangkat desa juga mengutarakan bahwa Desa Sukorejo pernah menjadi peringkat pertama mengenai permasalahan stunting se-kecamatan Kunir. Hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti pola asuh yang kurang tepat dan pernikahan dini yang cenderung tinggi.Â
   Berdasarkan hasil survei awal sekaligus diskusi dengan perangkat desa Sukorejo serta bidan desa, KKN UMD  kelompok 248 menawarkan program kerja kepada perangkat desa dan masyarakat desa. Program kerja yang diajukan telah didiskusikan dan mendapat persetujuan dari Dosen Pembimbing Lapangan dan kepala desa Sukorejo yaitu mengenai pencegahan dan penanganan stunting.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H