KLATEN Pada hari Jumat (14/7) sekitar 140 siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lumbungkerep 1 dan 2 mengalami fenomena unik dan langka, yaitu Gejala Hati Betis. Seperti apakah fenomena tersebut?Â
Gejala Hati Betis bukanlah suatu penyakit melainkan salah satu program kerja yang diusung oleh KKN UNS Kelompok 245 Desa Lumbungkerep dalam rangka memeriahkan HUT Kabupaten Klaten ke-218. Program ini mengajak siswa-siswi dari dua sekolah dasar yaitu SDN 1 dan SDN 2 di Desa Lumbungkerep untuk mengikuti kegiatan yang melatih fisik dan kognitif mereka. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh murid dari kelas satu hingga kelas enam.
Program ini diawali dengan senam pagi bersama guru-guru kedua SD dilanjutkan dengan gerak jalan sehat memutari Desa Lumbungkerep. Setelah itu KKN mengajak siswa-siswi melakukan kegiatan outbond di lapangan sepakbola. Kegiatan outbond ini berisi rangkaian permainan yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing kelas. Permainan yang diberikan dapat menstimulasi siswa-siswi untuk berpikir kritis.
Selama kegiatan ini berlangsung, siswa dan siswi SDN Lumbungkerep terlihat sangat antusias dan bersemangat. Guru-guru juga turut serta mendampingi para siswanya. Pihak sekolah turut mendukung dan memeriahkan kegiatan yang diselenggarakan oleh Kelompok KKN 245. "Terima kasih ya, mas dan mbak. Anak-anak senang dengan kegiatan yang panjenengan selenggarakan", tutur Ibu Sukini, salah satu guru SD 2. Beliau berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin kedepannya.
KKN Tematik Integratif UNS Kelompok 245 ini memang ditempatkan di Desa Lumbungkerep selama 45 hari. Selain kegiatan Gejala Hati Betis ini, KKN 245 juga melaksanakan beberapa kegiatan lain, seperti sosialisasi pola hidup sehat, sosialisasi tanaman obat, dan membantu memajukan UMKM yang ada di Desa Lumbungkerep. Kelompok KKN yang diketuai oleh Mohammad Hatta dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret juga turut serta meramaikan acara 17-an yang diadakan di desa tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H