Dalam upaya mewujudkan peningkatan pemberdayaan perempuan, Universitas Pendidikan Indonesia memberikan wadah pada mahasiswa untuk turut serta dalam meningkatkan Desa Ramah Perempuan. Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan Rekognisi MBKM-Puspresnas Kemdikbudristek yang bertemakan "Partisipasi Mahasiswa dalam Menguatkan dan Meningkatkan Program SDG's Desa dan Rekognisi MBKM-Puspresnas Kemdikbudristek". Diikuti oleh lebih dari 6000 mahasiswa yang dikelompokkan dengan jumlah per-kelompok 29-30 orang, jumlah tersebut dibagi kembali menjadi kelompok-kelompok kecil untuk merancang dan melaksanakan program.
Salah satu kelompok kecil dari kelompok 130 membawakan tema Desa Ramah Perempuan yang salah satu programnya yaitu Pelatihan Keterampilan Kerajinan Makrame. Pelatihan tersebut diadakan untuk menambah keterampilan khususnya kerajinan makrame sebagai upaya peningkatan pemberdayaan perempuan. Selanjutnya dengan bertambahnya keterampilan tersebut diharapkan dapat membuka peluang usaha yang kemudian dapat meningkatkan perekonomian dengan perempuan berpartisipasi aktif di dalamnya.
Pelatihan Keterampilan ini dihadiri oleh guru PAUD Al-Hasan dan kader PKK Desa Palasarigirang, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi. Program ini dirancang dengan 3 kali pertemuan, dimulai dari pengenalan apa itu kerajinan makrame, pengenalan simpul, dan praktik pembuatan produk. Pada Pertemuan pertama hari Jumat, 22 Juli 2022 di ruang kelas PAUD Al-hasan dikenalkan apa itu makrame beserta pengenalan simpulnya, dengan luaran gantungan kunci sebagai latihan 6 simpul dasar.
Pada pertemuan kedua yaitu hari Senin, 25 Juli 2022 masih di tempat yang sama yaitu ruang kelas PAUD Al-hasan melanjutkan pengenalan produk makrame dengan penerapan simpul yang telah dipelajari di pertemuan sebelumnya pada praktik pembuatan gantungan pot/plant hanging.Â
Pada pertemuan ketiga yaitu hari Kamis, 28 Juli 2022 melanjutkan pengenalan simpul ke tingkatan yang lebih tinggi dengan menerapkan simpul dekorasi berbentuk bunga pada praktik luaran gantungan kunci berbentuk "daisy flower".
Pelatihan keterampilan kerajinan makrame ini pada awalnya tidak disambut dengan antusias oleh peserta karena sama sekali belum pernah mendengarnya. Tetapi setelah dikenalkan dan dipelajari antusias dari peserta sangat meningkat, terbukti dari setiap kunjungan ke PAUD Al-Hasan peserta selalu menanyakan kapan lagi untuk melaksanakan pelatihan. Di akhir pelatihan pun praktikan mengadakan wawancara sederhana pada peserta. Peserta ditanyakan bagaimana pengalaman dan kesan pesan selama pelatihan keterampilan kerajinan makrame ini, jika dirangkum jawaban dari peserta yaitu "jujur ini pengalaman bagi kita, cukup sulit di awal tapi menyenangkan dan ternyata hasilnya bagus. Tertarik sekali untuk mempelajari lebih dan berencana membuat produk lainnya dan mengajak teman yang lain untuk ikut mempelajari kerajinan makrame. Kesannya untuk praktikan mengajari dengan mudah dimengerti, pesannya terus berkarya jangan hanya sampai di sini saja dan lanjutkan kreativitasnya".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H