Kunjungan terhadap masyarakat dilakukan Mahasiswa Kelompok KKN 244 Sisdamas UIN Bandung terhadap pengelolaan Bank Sampah di Desa Cipatik, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (25/7).
Dalam hal ini yang menjadi fokus pengelolaan sampah adalah keikutsertaan masyarakat dalam bijak menggunakan sampah sebagai barang yang tidak terpakai menjadi lebih bermanfaat dan berguna dengan baik. "sampah pelastik yang menjadi limbah bagi sebagian masyarakat dapat menjadi suatu barang yang memiliki nilai guna baru" ucap Dedi selaku Wakil Ketua BPD sekaligus Ketua Eco Village, serta pemerhati lingkungan di Desa Cipatik.
Namun, Eco village sekarang terhenti akibat adanya kebijakan baru dari pak gubernur yang dimana program tersebut tergantikan oleh program citarum harum yang dimana program citarum harum ini lebih di fokuskan kepada sampah yang berlokasi di bantaran sungai citarum saja. Dengan demikian program eco village ini menjadi tersendat dan belum terealisasi kembali.
Sangat disayangkan karena program eco village ini memiliki nilai unggul yang dimana sampah di sekitaran desa cipatik menjadi berkurang dan limbah pelastik dapat di dayagunakan kembali menjadi kreasi yang memiliki kegunaan lain seperti sofa, meja dll.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H