Meskipun acara sosialisasi baru akan diselenggarakan pada bulan Agustus mendatang, antusiasme warga Desa Tegalciut sudah terlihat. Banyak pelaku UMK yang telah menyatakan minatnya untuk mengikuti kegiatan ini. Mereka berharap, dengan adanya NIB, usaha mereka akan semakin dikenal dan diakui, sehingga bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga.
Pak Petrus, seorang penjual mie ayam bakso di Desa Tegalciut, menyatakan, "Kami menantikan sosialisasi ini. Kalau punya NIB, usaha saya pasti lebih mudah berkembang"
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, program GEMPA UMK menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi Universitas Jember dalam mendukung pembangunan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat hubungan antara dunia akademik dan masyarakat, tetapi juga membuktikan bahwa mahasiswa memiliki peran penting dalam memajukan ekonomi lokal.
Harapan untuk Masa Depan
Program ini akan terus dipantau dan dievaluasi untuk memastikan tercapainya tujuan yang diinginkan serta memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Desa Tegalciut. Diharapkan, dengan dukungan dari berbagai pihak, Desa Tegalciut dapat menjadi contoh sukses dalam pengembangan UMK di wilayah Kabupaten Lumajang. Program GEMPA UMK juga diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan ekonomi desa yang bisa direplikasi di tempat lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H