Mohon tunggu...
kkn238gebang
kkn238gebang Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa KKN Kolaborasi

Kami adalah mahasiswa kkn kolaborasi 5 universitas di jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gebang Tanggap Stunting bersama Kelompok KKN-K 238

13 Agustus 2023   16:36 Diperbarui: 13 Agustus 2023   16:51 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kabupaten Jember menempati urutan pertama tingginya angka stunting di Jawa Timur, yang diperkirakan ada sekitar 35.000 balita. Stunting sendiri adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan. 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah periode emas pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai semenjak terbentuknya janin hingga anak berusia 2 tahun. Dengan tingginya angka stunting di Jember maka dirasa masih diperlukannya penyuluhan akan pemahaman stunting kepada masyarakat yang diharapkan dapat menambah pengetahuan wawasan dan juga mengurangi tingginya angka stunting di Jember sendiri.

Melihat situasi ini,  muncul gerakan dari mahasiswa KKN-K 238 yang mana berlokasi KKN-K di Gebang, Patrang untuk mengadakan penyuluhan mengenai stunting yaitu "Gebang Tanggap Stunting" yang hadir sebagai upaya untuk memberikan solusi dan penanganan kepada balita yang mengalami stunting serta mencegahnya agar tidak semakin meluas. Kegiatan penyuluhan  ini melibatkan beberapa pihak khususnya puskesmas Patrang, dan juga posyandu Alamanda 44 yang bertepatan di RW 05 Gebang, Patrang. kegiatan penyuluhan ini dilakukan bertepatan dengan kegiatan posyandu pada hari Selasa tanggal 8 Agustus 2023.

Sasaran yang dituju dalam kegiatan penyuluhan ini ialah, ibu hamil, ibu menyusui dan juga ibu yang memiliki balita di sekitar RW 05.  Dalam penyuluhan ini dilakukan upaya edukasi kepada sasaran mengenai pentingnya nutrisi yang baik bagi pertumbuhan optimal anak sejak awal kehamilan hingga usia 2 tahun, diberikan pemahaman tentang pola asuh dan perawatan bayi serta pengenalan menu makanan bergizi bagi ibu hamil dan balita, serta ciri penyebab dan pencegahan stunting sendiri.

 Selain penyampaian materi media yang digunakan agar audiens tidak merasa bosan adalah menggunakan poster, Y banner dan juga pemberian leaflet yang berisikan mengenai pengertian stunting dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami. Tentunya kegiatan penyuluhan ini didampingi oleh beberapa kader posyandu, Ibu Lurah Gebang dan juga Ibu Bidan yang bertugas di Posyandu Alamanda 44.

Tidak hanya melakukan penyuluhan, anggota kelompok juga turut serta dalam kegiatan posyandu, dimana ikut membantu dalam proses pengukuran tinggi badan, lingkar kepala dan juga berat badan  para balita. Selain itu kami juga sempat berkunjung ke salah satu rumah balita yang terdampak stunting untuk melakukan observasi secara lamgsung untuk mengetahui proses tumbuh kembang dan progress dari balita tersebut. Dalam penanganan stunting, kolaborasi dan kesadaran bersama sangatlah penting. Mari kita semua bergotong-royong untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan optimal anak-anak kita!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun