Lumajang, 23 Agustus 2024 -- Setelah 45 hari penuh berkarya dan berkontribusi, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 237 Universitas Jember secara resmi ditarik dari Desa Jatisari, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang. Kegiatan penarikan ini disambut hangat oleh perangkat desa, kelompok tani, ibu-ibu PKK dan warga setempat yang merasa terbantu oleh program-program yang telah dilaksanakan. Desa Jatisari resmi melepas mahasiswa KKN 237 Universitas Jember setelah sukses melaksanakan program bertema "Desa Peduli Lingkungan dan Energi Terbarukan." Acara penarikan ini dihadiri oleh Kepala Desa Jatisari, Bapak Mistu, yang memberikan apresiasi tinggi terhadap kontribusi mahasiswa dalam meningkatkan kesadaran lingkungan di desanya. Di bawah kepemimpinan Billy sebagai Ketua Kelompok KKN 237, para mahasiswa telah berhasil menjalankan empat program utama, yakni penyuluhan pembuatan pupuk organik padat, sosialisasi mengenai bank sampah, sosialisasi ecobrick dari botol plastik dan sampah plastik, serta penyuluhan kesehatan dan kebersihan gigi sejak dini.
Penarikan mahasiswa KKN 237 Universitas Jember juga berlangsung di Kecamatan Kedungjajang, Lumajang, turut dihadiri oleh seluruh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang mendampingi kelompok-kelompok KKN di wilayah Kedungjajang. Acara seremonial ini tidak hanya menjadi momen penarikan bagi Kelompok 237, tetapi juga merupakan ajang apresiasi bagi seluruh mahasiswa KKN yang telah berkontribusi besar di berbagai desa dalam kecamatan tersebut. Penarikan mahasiswa KKN di Kecamatan Kedungjajang ini menjadi penutup yang manis bagi seluruh kegiatan, sekaligus menandai keberhasilan pelaksanaan program KKN di desa-desa yang tersebar di wilayah tersebut. Para DPL berharap agar program yang telah dijalankan oleh mahasiswa dapat terus dilanjutkan oleh masyarakat desa dengan dukungan penuh dari pemerintah setempat.
Salah satu program unggulan yang paling diingat oleh masyarakat adalah "Pandang Pintar: Pupuk Kandang Peduli Lingkungan Sekitar," yang memperkenalkan pembuatan pupuk kandang organik padat. Program ini tak hanya meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya menjaga kesuburan tanah secara alami, tetapi juga memberdayakan kelompok tani untuk memproduksi pupuk secara mandiri, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang mahal.
Bapak Mistu menyampaikan, "Mahasiswa KKN 237 telah memberikan dampak nyata bagi Desa Jatisari. Kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah dan pentingnya lingkungan bersih meningkat drastis. Kami sangat berterima kasih atas dedikasi mereka." Program-program yang dilaksanakan oleh Kelompok 237 tak hanya meningkatkan pemahaman warga tentang lingkungan, tetapi juga memberikan solusi praktis dalam pengelolaan sampah dan energi terbarukan, yang diharapkan dapat terus berjalan meski KKN telah berakhir.
Billy, Ketua Kelompok 237, juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh warga Desa Jatisari atas kerjasama dan sambutan hangat selama program berlangsung. "Semoga apa yang kami lakukan di sini dapat memberikan manfaat jangka panjang dan membantu Desa Jatisari menjadi desa yang lebih ramah lingkungan serta mandiri secara energi," ujar Billy di akhir acara penarikan. Dengan berakhirnya program KKN 237, Desa Jatisari diharapkan mampu menjadi desa yang lebih sadar lingkungan dan terus berinovasi dalam pengelolaan sampah dan energi terbarukan, membawa dampak positif bagi generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H