Lumajang, 23 Agustus 2024 --- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember (UNEJ) Kelompok 232 sukses melaksanakan serangkaian program pengabdian masyarakat di Desa Kaliboto Kidul, Jatiroto, Lumajang. Program-program yang di jalankan selama masa KKN ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat setempat, berbagai proyek yang dilakukan oleh kelompok ini telah menunjukkan dampak positif bagi masyarakat setempat.
1. Akuaponik: meningkatkan ketahanan pangan
Akuaponik merupakan salah satu program andalan yang berhasil diterapkan oleh mahasiswa KKN 232 di Desa Kaliboto Kidul. Program ini dirancang untuk memperkenalkan teknologi pertanian modern yang menggabungkan budidaya ikan dan tanaman dalam satu sistem terpadu. Dengan memanfaatkan lahan yang terbatas, masyarakat desa diajak untuk mengoptimalkan pekarangan rumah mereka guna menanam sayuran sekaligus memelihara ikan.
Mahasiswa KKN 232 memberikan pelatihan dan pendampingan kepada warga tentang cara membuat instalasi akuaponik sederhana yang sesuai dengan kondisi setempat. Instalasi ini dirancang agar mudah dipahami dan diaplikasikan oleh masyarakat, terutama oleh ibu rumah tangga yang ingin memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah mereka. Selain itu, program ini juga menekankan pentingnya keberlanjutan lingkungan, dengan memanfaatkan limbah ikan sebagai nutrisi alami bagi tanaman.
Ketua kader Gerbang Mas Bougenville, Sustiningsih sangat antusias dan tertarik untuk mencoba inovasi ini. "Akuaponik ini terlihat praktis dan bisa jadi solusi bagi kami yang lahannya terbatas. Saya berharap bisa segera menerapkannya di Pawon Urip dan kalo bisa di rumah masing-masing juga," ujarnya
2. Program MP-ASI untuk mencegah stunting.
Â
Program MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) menjadi salah satu program penting yang difokuskan pada peningkatan kesehatan dan gizi anak-anak di Desa Kaliboto Kidul. Mahasiswa KKN mengadakan penyuluhan dan pelatihan bagi ibu-ibu tentang pentingnya memberikan MP-ASI yang bergizi dan seimbang bagi bayi yang telah berusia enam bulan ke atas. Acara digelar sekaligus pada saat kegiatan posyandu berlangsung.
Selain memberikan pengetahuan tentang gizi, mahasiswa KKN juga melakukan sosialisasi cara mengolah bahan pangan lokal dari pawon urip menjadi makanan yang kaya nutrisi dan sesuai dengan kebutuhan bayi dan balita. Pelatihan ini diikuti dengan antusias oleh ibu-ibu, yang banyak di antaranya baru pertama kali mendapatkan pengetahuan mendalam tentang MPASI.
Mahasiswa KKN 232 juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan Posyandu di Desa Kaliboto Kidul. Sebagai bagian dari komitmen mereka untuk mendukung kesehatan ibu dan anak, mereka turut aktif membantu berbagai kegiatan di Posyandu, mulai dari pengukuran berat, tinggi badan, lingkar lengan, lingkar kepala hingga pemberian vitamin dan obag cacing balita, mereka juga memberikan penyuluhan kesehatan kepada para ibu.
3. Inovasi Keranjang Kompos Takakura
Permasalahan pengelolaan sampah organik sering menjadi tantangan di banyak desa, termasuk di Kaliboto Kidul. Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa KKN 232 UMD UNEJ memperkenalkan Keranjang Kompos Takakura, sebuah metode sederhana dan efektif untuk mengolah sampah organik rumah tangga menjadi kompos yang berguna dan efisien.
Dalam program ini, mahasiswa KKN 232 UMD UNEJ memberikan pelatihan kepada warga desa tentang cara membuat dan merawat keranjang komposter atau 'Keranjang Takakura'. Mahasiswa juga menjelaskan manfaat dari penggunaan kompos organik tersebut, terutama dalam mendukung pertanian yang lebih ramah lingkungan. Program ini diterima dengan baik oleh masyarakat, yang melihatnya sebagai solusi praktis serta efisien untuk mengurangi sampah dan mendukung pertanian.
"Keranjang Takakura ini sangat bagus dan bermanfaat. Selain mengurangi volume sampah juga dapat membantu pertumbuhan tanaman melalui pupuk yang dihasilkan", ujar Sugeng, ketua RT 01, Dusun Ranupakis.
Ketua kader Gerbang Mas Anggrek, Nadar sangat antusias dan tertarik untuk mencoba inovasi ini. "Hal ini termasuk salah satu bentuk pemberdayaan sampah yang bagus karena bermanfaat untuk dipakai kembali pada pawon urip yang dibuat oleh adik adik, sehingga terjadi siklus perputaran tanpa membuang sampah apapun," ujarnya.