Mohon tunggu...
KKN 220 Pocangan Jember
KKN 220 Pocangan Jember Mohon Tunggu... Penulis - KKN Kolaboratif PT Se-Kabupaten Jember

KKN Kolaboratif 220 Pocangan Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN Kolaboratif se-Kabupaten Jember: Travel Sepi, Farhan Banting Setir Usaha Batu Bata

5 Agustus 2022   20:10 Diperbarui: 3 September 2022   18:10 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Sejak akhir tahun 2019, pandemi Covid-19 yang menyebar luas ke seluruh dunia sangat terlihat jelas dampak kerugian bagi negara-negara yang terkena pandemi ini terutama bagi Indonesia. Pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi aspek perekonomian. Terkait hal ini beberapa pengusaha dan pekerja harus gulung tikar karena terkena damPak pandemi ini di sektor perekonomian terutama dalam bidang transportasi dan bisnis lainnya.

Banyak dari pebisnis yang harus memaksa memecat beberapa karyawan atau pekerja mereka dikarenakan banyak terjadi kemerosotan ekonomi perusahaan mereka sehingga mereka harus mengurangi tenaga kerja perusahaan mereka. Dalam keadaan ini orang- orang yang terpaksa tidak bekerja karena terkena imbas dari pandemi ini harus memutar otak mereka agar tetap menghasilkan uang meskipun pandemi Covid-19 ini masih berlanjut seperti halnya yang dilakukan oleh Bapak Farhan, Bapak Farhan sebelumnya adalah agen travel yang pendapatannya lumayan besar. Namun karena pandemi ini, Bapak Farhan mengalami penurunan pendapatan yang sangat drastis mengingat  kita dalam keadaan pandemi dimana diberlakukan peraturan PPKM di sebagian kota-kota besar yang mengakibatkan bisnis travel mengalami kemerosotan ekonomi yang sangat drastis. Bapak Farhan harus berpikir memutar balikan otak agar Bapak Farhan bisa tetap menghasilkan uang untuk biaya kehidupan sehari-hari keluarganya.

Bapak Farhan tinggal di kota Jember kecamatan sukowono di bagian desa Pocangan, desa Pocangan sendiri berbatasan dengan bondowoso yang secara natural di dua daerah itu memiliki kualitas tanah liat yang terbilang bagus dan banyak. Melihat prospek yang bagus Bapak Farhan kemudian memutuskan untuk mencoba membuat bisnis sendiri yang berupa usaha pembuatan batu bata. Batu bata meruPakan salah satu bahan yang sangat penting dalam pembuatan rumah sebagai pondasi berdirinya bangunan. Usaha batu bata ini selain mempunyai prospek yang bagus, usaha ini membutuhkan minim modal tetapi mempunyai laba yang agak besar dan banyak dicari oleh agen-agen perumahan dan terlebih lagi usaha ini tidak begitu terdamPak oleh pandemi sehingga pemasaran batu bata tidak terhalang oleh pandemi ini meskipun terdapat sedikit penurunan tetapi tidak signifikan.

Usaha batu bata milik Bapak Farhan cukup terkenal sehingga agen-agen pembangunan perumahan memesan langsung dari Bapak Farhan untuk membangun rumah pribadi di perumahan tersebut yang meruPakan mitra utama Bapak Farhan. Usaha Bapak Farhan mencangkup ke dalam daerah Jember, situbondo, besuki, asembagus sekalipun bondowoso.

“Kalau disini juga ada tanah liatnya, namun tidak ada yang dijual. Orang sini nggak mau karena takut rusak sawahnya.”kata Pak Farhan.

 Untuk bahan baku pembuatan batu bata, Bapak Farhan mengambil tanah liat di kawasan Tamanan di daerah bondowoso untuk harga yang murah senilai 75.000 /pick up, Bapak Farhan tidak mengambil tanah liat dari desa Pocangan sendiri dikarenakan Bapak Farhan takut merusak lingkungan persawahan di desa Pocangan. Dan untuk kayu bakar, Bapak Farhan memanfaatkan kayu bakar untuk proses pembakaran dengan harga 350.000 /pick up untuk mempercepat proses pematangan batu bata, dengan menggunakan kayu bakar ribuan bata yang masih basah dapat kering dalam satu malam.

“Tergantung yang kerja, kalau tidak capek itu bisa seribu 1 hari 1 malam kalau capek bisa 300 sampai 500 buah batu bata.”kata Pak Farhan.

Selain karena modal yang sedikit dengan keuntungan yang lumayan besar, usaha batu bata ini juga dapat diproduksi dengan masal dalam waktu yang sangat singkat sekiranya sekitar 1000 per harinya dengan tenaga kerja 1 orang. Tidak hanya untuk kepentingan sendiri, usaha batu bata milik Bapak Farhan ini juga bisa dilakukan pemberdayaan masyarakat desa Pocangan dikarenakan pekerja usaha batu bata ini berasal dari desa tersebut. Untuk pemasaran batu bata, Bapak Farhan masih mengandalkan strategi pemasaran dari mulut ke mulut lewat mitra utama Bapak Farhan. Tetapi Bapak Farhan juga tidak lepas mengandalkan pemasaran lewat media online seperti whatsapp dan facebook. Usaha Bapak Farhan ini terbilang cukup sukses karena setiap pembuatan batu bata pasti akan laku terjual. Untuk satuan harga batu bata di mulai dari harga Rp,400.000/1k bata sampai Rp.550.000/1k bata tergantung seberapa jauh wilayah pengiriman batu bata tersebut.

“sekarang kan agak males kalau keluar kota tapi dapat uangnya cuman sedikit kalau di travelan.”tutur Pak Farhan. Hal ini terbukti bahwa usaha batu bata milik Bapak Farhan sukses dan dapat membantu mendapat penghasilan yang extra. Pak Farhan berharap untuk pemasaran batu bata bisa mencakup wilayah yang lebih luas lagi dan usahanya banyak dikenal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun