Mahasiswa KKN Kolaborasi periode 2 Kelompok 218 membantu memberdayakan masyarakat melalui pelatihan pembuatan pupuk kompos berbahan dasar kotoran ternak dengan campuran sekam padi, aktivator EM4, dan Molase. Pelatihan ini diikuti oleh warga Dusun Krajan 1 Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember pada Selasa (1/08/2023).Â
Pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan untuk dijadikan pupuk kompos merupakan aksi ramah lingkungan. Penggunaan pupuk kompos dapat meminimalisir pembelian pupuk kimia/anorganik. Penggunaan pupuk anorganik dalam jangka panjang dapat menurunkan kesuburan tanah. Selain itu, pelatihan pembuatan pupuk kompos ini bertujuan untuk mengurangi dan meningkatkan nilai dari limbah pertanian dan peternakan.Â
Adanya pelatihan pembuatan pupuk kompos ini dapat mendorong kelompok petani setempat agar dapat memenuhi kebutuhan pupuk yang diperluan selama kegiatan bertani. Cara pembuatan pupuk kompos terbilang cukup mudah dan bahan-bahan yang dibutuhkan tersedia di daerah setempat.
Demonstrasi dilakukan dengan melakukan praktik pembuatan pupuk kompos menggunakan kotoran sapi yang sudah kering sebanyak 1 karung, kemudian dicampur dengan sekam padi 1/2 karung. Untuk membuat cairan fermentasi dapat dilakukan dengan mencampurkan EM4 dan molase sebanyak 1 tutup botol dengan air 1 liter. Cairan fermentasi dituangkan sedikit demi sedikit pada kotoran sapi sambil diaduk hingga merata lalu tunggu hingga 5-7 hari untuk proses fermentasi. Jika pupuk sudah kering maka siap untuk diaplikasikan ke lahan sawah.Â
"Pelatihan pupuk kompos menurut saya sangat bermanfaat bagi warga Desa, terutama bagi kami para petani yang membutuhkan pupuk untuk kesuburan tanaman, sehingga pelatihan ini dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan pupuk kompos", ungkap Samsul, salah satu warga dusun krajan 1.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H