Mohon tunggu...
KKN MIT 18 Posko 138
KKN MIT 18 Posko 138 Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN WALISONGO

Berita tentang Kegiatan KKN MIT 18 Posko 138 UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengembangkan Perekonomian UMKM Lokal, Mahasiswa KKN Posko 138 Berkolaborasi dengan BPJPH Kemenag RI Menggelar Pendampingan Sertifikasi Halal

31 Juli 2024   14:00 Diperbarui: 31 Juli 2024   14:07 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tim KKN Posko 138

Purwosari, 21 Juni 2024 -- Sertifikasi halal untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) semakin meningkat seiring dengan uapaya pemerintah untuk mendukung industry local. Hal ini diungkapkan oleh Bapak Na'im, selaku pendamping Departemen Sertifikasi Halal di Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) pada hari Minggu (21/7)

Dari sambutannya Bapak Ahmad Nur Wachid selaku kepala desa Purwosari, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berinisatif dan mendukung pelaksanaan sertifikasi halal ini. Beliau berharap dengan adanya sertifikasi halal ini menjadikan investasi yang sangat berharga bagi pedagang UMKM dalam mengembangkan bisnis mereka.

Menurut Bapak Na'im, sejak awal tahun 2024, pemerintah sertifikasi halal dari UMKM mengalami peningkatan yang signifikan. "Tahun ini, kita melihat lonjakan yang cukup drastis dalam jumlah UMKM yang mengajukan permohonan sertifikasi halal. Ini merupakan tanda positif bahwa para pelaku usaha semakin sadar akan pentingnya sertifikasi halal bagi produk mereka" ujarnya.

Untuk mendapatkan pandangan dari pelaku usaha, tim kami mewawancarai beberapa UMKM yang telah mendapatkan sertifikasi halal. Salah satunya adalah bapak ridwan, pemilik usaha long potato "sertifikasi halal sangat membantu usaha kami. Selain meningkatkan kepercayaaan konsumen, produk kami juga lebih mudahmasuk ke pasar yang lebih luas, termasuk supermarket besar. Prosesnya cukup mudah, terutama dengan adanya pendampingan dari pemerintah," kata Bapak Ridwan.

Hal serupa disampaikan oleh Bapak Syuhada, pemilik usaha mie ayam dan jamur crispy. "Awalnya saya ragu untuk mengurus sertifikasi halal karena khawatir biayanya mahal. Namun, dengan adanya subsidi dari pemerintah, semua jadi lebih terjangkau. Kini, mie ayam kami sudah bisa bersaing di pasar modern," ungkapnya.

Meski demikian, Bapak Na'im juga mengakui ada tantangan yang dihadapi, terutama dalam hal penyebaran informasi dan pemahaman di kalangan UMKM ang berada di daerah terpencil. "kita masih terus berupaya meningkatkan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya sertifikasi halal. Diharapkan dengan Kerjasama berbagai pihak, target kita untuk menjangkau lebih banyak UMKM dapat tercapai," tutup Bapak Na'im.

Dengan adanya peningkatan kesadaran dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan sertifikasi halal dapat semakin memperkuatdaya saing produk UMKM Indonesia dipasar local maupun internasional.

Penulis: Armi Hijrotul Fitria/Tim KKN Posko 138

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun