Mohon tunggu...
Aleksius Erom
Aleksius Erom Mohon Tunggu... Penulis - siapakah manusia itu?

berpikir dan bertindak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Webinar: Bedah Buku Naluri Vs Nurani

30 Oktober 2020   17:08 Diperbarui: 30 Oktober 2020   17:10 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Di sela-sela waktu luang saya berkesempatan mengikuti (29/10/2020) webinar bedah buku dari Yusuf Wahyu, SE yang berjudul Naluri Vs Nurani, buku yang ditulis dengan apik serta mengambil background era Jayabaya (kerajaan). Secara eksplisit narasi atau cerita yang termuat dalam buku ini diawali "kidung pembuka" buku ini cukup menarik, karena bagi penulis jarang sekali sekarang orang (pembaca &penulis) mengangkat tema-tema yang bernuansa history era Jayabaya, penulis mengakui bahwa buku ini murni hasil kumpulan-kumpulan pikiranya (imajinasi) selama kurang lebih dua tahun, untuk diketahui pula cerita dalam buku ini hanyalah sebuah cerita fiksi di kemas sedemikian rupa dengan tidak melupakan makna dan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca.

Seperti yang sudah singgung diawal dalam buku ini mengulas dan menceritakan bagaimana dinamika kehidupan di zaman Jayabaya, dimana banyak sekali pergolakan yang terjadi antar kerajaan guna untuk memenuhi ambisi mengekspansi wilayah kekuasaan, pada situasi tertentu memang dalam kerajaan itu sendiri mengalami konflik, itu terjadi dikarenakan adanya perebutaan kekuasaan bersamaan dengan itu alih-alih menimbulkan perpechaan sampai berujung pada peperangan (kehilngaan rasa kemanusiaan dengan mengekspolitasi naluri kuasa tanpa pertimbangan hati nurani)

Point yang menarik dalam buku ini bagaimana  manusia memakanai kediriaanya  dalam hal menyikapi Naluri dan Nurani, dimana keduanya dapat menjadi satu kesatuan yang saling menguatkan, saling melengkapi, saling mengimbangi, saling menjatuhkan dan bisa juga saling bertentangan, karena semuanya tergantung kepada yang bersangkutan. Naluri dan Nurani berperan dalam kehidupan manusia tanpa mengenal batas usia, batas waktu, batas situasi/ keadaan juga tempat, dan lintas agama, negara, budaya dan bangsa. Naluri dan Nurani seseorang juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan seseorang lahir dan dibesarkan dan faktor pendidikan tentunya.

gambar webinar bedah buku berlangsung (sumber doc; pribadi)
gambar webinar bedah buku berlangsung (sumber doc; pribadi)

Barangkali demikian gambaran umum dari buku tersebut (Naluri Vs Nurani) yang perlu diapresiasi bagaimana ikhtiar seorang penulis masih merawat kebudayaan local (mengambil latar era jayabaya) menarasikan cerita-cerita fiksi dibumbuhi pergolakan kediriaan manusia yang dalam situasi tertentu saling mempengaruhi.

Jelas memang, Naluri dan Nurani dua hal yang kadang dititik tertentu sejalan dan kadang tidak, situasi semacam inilah yang seringkali manusia haruslah selalu mengfirmasi dirinya agar jangan terjebak dalam mengambil suatu keputusan. Hal sungguh penting diingat juga adalah keberadaaan diri baik sebagai individu maupun menjadi bagian dalam masyarakat akan jauh lebih memahami bila diri (individu) mampu menyelami seluruh aspek kehidupanya dengan cara mawas diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun