Sukoharjo (10/8/2023) - Kemampuan berbicara dan berbahasa menjadi keterampilan yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi yang baik tidak hanya berfokus pada penyampaian informasi, tetapi juga mencakup aspek etika dalam berbicara. Etika berbicara diperlukan untuk memastikan pesan dapat tersampaikan secara jelas dengan tetap memperhatikan norma dan menghargai perbedaan pandangan.
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023 dari Program Studi Ilmu Komunikasi, Farah Alisha Mumtaz, menyadari akan pentingnya memberikan pelatihan etika komunikasi kepada anak-anak di Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Dengan melibatkan SDN Mertan 01 dalam program Pelatihan Etika Berbicara dan Berbahasa, mahasiswa KKN ingin memastikan bahwa siswa-siswi tidak hanya memiliki keterampilan berbicara yang baik, tetapi juga mampu berbahasa yang sopan, berkomunikasi dengan etika, membangun hubungan yang baik dengan sesama, dan berkontribusi positif dalam masyarakat.Â
Dalam konteks pendidikan, siswa tidak hanya perlu diajarkan bagaimana berbicara dengan benar, tetapi juga bagaimana berbicara dengan bahasa yang baik. Hal ini mengingat bahwa realitanya masih terdapat ketidaksesuaian penggunaan bahasa, seperti berbicara dengan kata-kata kotor, kata hinaan, atau kata yang kurang sopan terhadap seseorang yang lebih tua. Etika komunikasi yang perlu ditanamkan pada diri siswa mencakup sikap menghormati, toleransi, empati, dan kesopanan dalam komunikasi. Dalam masyarakat yang semakin beragam dan kompleks, kemampuan ini menjadi semakin penting agar individu dapat berkomunikasi dengan efektif tanpa melanggar norma-norma sosial dan nilai-nilai budaya.
Pelatihan yang diadakan pada 31 Juli 2023 ini dilakukan dengan melibatkan siswa kelas 5 dan kelas 6 SDN Mertan 01 sebagai peserta. Dimulai dengan pemaparan materi secara interaktif yaitu dengan melibatkan siswa-siswi secara langsung untuk ikut menyampaikan pendapat, membagikan cerita, hingga mengajukan pertanyaan. Mahasiswa KKN memilih metode penyampaian materi ini karena dianggap cukup efektif untuk melatih kemampuan siswa dalam berbicara, terutama dari segi keberanian dan kepercayaan diri.Â
Tidak hanya sebatas pemberian materi saja, mahasiswa juga memberikan kesempatan kepada siswa-siswi untuk melakukan praktik langsung dengan cara yang menyenangkan, yaitu melalui sistem Role Playing. Siswa secara sukarela diminta untuk maju ke depan dan bermain peran sesuai dengan perintah yang diberikan. Perintah ini berisikan misi untuk berbicara kepada lawan bicara tertentu dengan memperhatikan etika komunikasi yang telah dijelaskan.Â
Pada akhir kegiatan, mahasiswa memberikan materi poster kepada pihak sekolah dengan harapan agar pengetahuan yang dibagikan akan tetap tertanam secara berkelanjutan, khususnya di SDN Mertan 01. Program KKN ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi lembaga institusi untuk terus berkomitmen membentuk generasi yang unggul dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan dunia sekitar secara bijaksana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H