Mohon tunggu...
KKN 19 UMD
KKN 19 UMD Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Media online untuk publikasi mengenai kegiatan KKN UMD UNEJ 2023 Kelompok 19.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Masa Peduli? KKN 19 UMD UNEJ bersama Masyarakat Peduli Lingkungan Melalui Program Bank Sampah

31 Juli 2023   09:04 Diperbarui: 31 Juli 2023   09:08 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penerimaan KKN di Kecamatan Grujugan (Dokpri)

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan implementasi Tri Darma perguruan tinggi sebagai civitas akademika. Tri Darma memiliki tiga bentuk yaitu, pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Ketiga poin tersebut digunakan untuk mewujudkan visi dari perguruan tinggi. Tri Dharma sebagai civitas akademika diharapkan bermanfaat dalam mengimpletasikan keilmuannya pada lingkungan sekitar. Tri Dharma adalah tanggungjawab semua elemen civitas akademika baik mahasiswa hingga dosen.

Poin ketiga Tri Dharma yaitu pengabdian kepada masyarakat memiliki makna terjun langsung ke lapangan untuk membantu masyarakat melalui kegiatan. Implementasi Tri Dharma dilakukan oleh civitas akademika, mahasiswa, melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Pada hari Rabu, tanggal 12 Juli 2023, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 19 Universitas Jember diterjunkan ke Desa Pekauman, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso pada pukul 10.00 WIB. Kelompok 19 Universitas Jember terdiri dari 7 perempuan dan 2 laki-laki yang berasal dari fakultas berbeda.

Kegiatan KKN dimulai dengan melakukan pemaparan BMC (Business Model Canvas) kepada Stokeholder di balai desa Pekauman. Pemaparan BMC merupakan proses intake mahasiswa kepada Stokeholder yang bertujuan sebagai perkenalan dan jembatan informasi terkait program kerja yang akan dilakukan mahasiswa KKN selama 40 hari ke depan. Kelompok KKN 19 mengembangkan potensi desa melalui strategi BMC yang telah dirancang.

Pemaparan BMC oleh KKN 19 (Dokpri)
Pemaparan BMC oleh KKN 19 (Dokpri)

BMC (Business Model Canvas) adalah kerangka kerja yang membahas strategi program dengan disajikan dalam bentuk visual agar mudah dimengerti dan dipahami. Mahasiswa KKN 19 membuat BMC berdasarkan masalah yang ditemukan di Desa Pekauman sehingga memiliki program kerja Masa Peduli, masyarakat peduli lingkungan, yang akan dipaparkan kepada Stokeholder dengan tematik “Peduli Lingkungan” yaitu Bank Sampah dan Eco-Paving Block. Kedua program tersebut mendapatkan apresisasi dan tanggapan baik dari Stokeholder. Kegiatan pemaparan BMC di Balai Desa Pekauman berjalan dengan kondusif dan mendapatkan sambutan baik, serta kepercayaan khusus dari Stokeholder. Harapannya juga dengan adanya program kerja ini masyarakat Pekauman dapat berpartisipasi dalam kegiatan dan program kerja dapat berkelanjutan sehingga mampu mengurangi masalah lingkungan di Desa Pekauman.

Program kerja Bank sampah merupakan program pengumpulan sampah kering kemudian dipilah dan memiliki manajemen seperti perbankan, tetapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung disebut nasabah dan mendapat buku tabungan. Sampah yang ditabung kemudian ditimbang dan dicatat sesuai dengan berat sampah yang dihasilkan. Sampah tersebut akan disetorkan kepada pengepul sampah yang nantinya akan ditukar dengan uang. Bank sampah menjadi strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat memanfaatkan sampah sehingga bernilai ekonomis. Mekanisme Bank Sampah yaitu para nasabah atau masyarakat dapat langsung datang ke Bank Sampah untuk menyetor setiap harinya. Jenis sampah yang dapat disetorkan ke Bank Sampah yaitu botol, kardus, buku, tulang sapi, kaleng, besi tebal, besi tipis, aki bekas, wajan, panci, dan ember.

Tujuan dilakukan program kerja Bank Sampah untuk mengurangi timbunan sampah sehingga lingkungan Desa Pekauman menjadi bersih. Bank Sampah dapat menjadi salah satu solusi mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Melalui program kerja Bank Sampah juga dapat mendorong masyarakat untuk menciptakan lingkungan desa yang lebih sehat dan rapi.

Sosialisasi Program Bank Sampah (Dokpri)
Sosialisasi Program Bank Sampah (Dokpri)

Warga desa menyambut baik program kerja Bank Sampah. “Oh iya, Mbak. Bagi ibu-ibu uang 5 ribu itu berharga banget, daripada sampahnya dibakar, kalau gini kan lebih menguntungkan,” ucap salah satu warga desa. “Belum pernah ada, KKN disini yang membuat program kerja seperti ini,” ucap Mas Noer, sebagai salah satu pemuda desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun