Mohon tunggu...
kkn199karanglo
kkn199karanglo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa KKN Kelompok 199 di Desa Karanglo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Profil Kelompok KKN 199 UMD Tematik Universitas Jember di Desa Karanglo

7 Agustus 2023   23:49 Diperbarui: 7 Agustus 2023   23:58 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar. Kelompok KKN 199 bersama Karang Taruna Desa Karanglo. Sumber: Dokumentasi Kelompok 199 

Desa Karanglo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang dimana memiliki lima dusun dalam desa tersebut . Desa Karanglo pada skor SDGS dalam kemitraan membangun desa sebesar 81,72% yang dimana kemitraan untuk mencapai tujuan pembangunan desa ini pada dasarnya merupakan sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan desa untuk mewujudkan seluruh tujuan pembangunan berkelanjutan. 

Pembangunan desa tersebut tidak akan berhasil maksimal tanpa keterlibatan pihak-pihak yang terkait seperti tokoh masyarakat, pemuda penggerak desa, perempuan penggerak ekonomi desa, perguruan tinggi, dunia usaha, supra desa, tentu juga aparatur desa dan Badan Permusyaratan Desa (BPD).

Kondisi geografis wilayah Desa Karanglo disebelah selatan berbatasan dengan Desa Sukosari, sebelah utara dengan Kecamatan Tekung, sebelah barat dengan Desa Kabuaran dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Tekung. Luas daerah Desa Karanglo sendiri yaitu 5,64 Km2. Desa Karanglo memiliki 5 Dusun yaitu Dusun Wringinanom, Sumberpudak, Sumberkari, Sidomulyo dan Gading Sari. Jumlah penduduk Desa Karanglo sebesar 8.628 jiwa

Desa Karanglo memiliki potensi dalam komoditas pepaya yang dimana sangat mencolok. Terlihat dengan banyaknya kebun pepaya yang di kebun-kebun warga, sehingga potensi ini perlu dimanfaatkan dalam jangka panjang dan juga pengolaan secara bijak sehingga komoditas yang melimpah ruah ini tidak sia sia. Dibalik potensi yang dimiliki Desa Karanglo, permasalahan juga muncul dari fenomena tersebut seperti banyaknya pepaya yang busuk karena pepaya yang dihasilkan berlimpah dan melebihi permintaan pasar. Hal ini menjadi permasalahan bagi Desa Karanglo karena para petani akan mengalami kerugian dan mendapatkan sedikit keuntungan.

Selain potensi dari komoditas pepaya, Desa Karanglo juga memiliki potensi berupa 3 sumber air. Akan tetapi, sumber air tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal. Sebelumnya. pernah digunakan sebagai irigasi pertanian. Namun, saat ini sumber air tersebut kurang terawat dan menjadi tempat pembuangan sampah.

Universitas Jember menerjunkan Kelompok KKN Tematik UNEJ Membangun Desa (UMD) melalui LP2M kurang lebih sejumlah 400 kelompok mahasiswa. Setiap kelompok terdiri dari 10 sampai 12 mahasiswa yang berasal dari berbagai fakultas di Universitas Jember. Para mahasiswa ditempatkan di Kabupaten Situbondo, Jember, Lumajang dan Bondowoso. Setiap kelompok KKN diminta untuk mengobservasi permasalahan yang ada disetiap desa binaan. Nantinya, permasalahan tersebut dianalisis untuk menemukan solusi penyelesaian yang kemudian akan menjadi program kerja kelompok.

Kelompok KKN 199 mendapat desa binaan di Desa Karanglo, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang. Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan selama 40 hari. Kelompok 199 terdiri dari 8 perempuan dan 4 laki-laki. Anggota kelompok 199 berasal dari berbagai fakultas yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ilmu Budaya, Teknik, Ilmu Sosial dan Politik, Ilmu Keperawatan, Farmasi, Teknologi Pertanian, dan Ilmu Pertanian. Bukan tanpa alasan, fakultas yang berbeda tersebut digabung menjadi satu kelompok KKN, melainkan karena kompleksitas kehidupan nyata dalam bermasyarakat pun di sebuah desa.

Berdasarkan hasil survei dan observasi Kelompok 199 di Desa Karanglo ditemukan beberapa potensi dan permasalahan didalamnya. Desa Karanglo memiliki berbagai komoditas pertanian yang mumpuni seperti buah pepaya, jagung, cabe, tembakau, padi, tebu dan lain-lain. Permasalahan yang ada di Desa Karanglo yaitu komoditas buah pepaya yang melimpah akan tetapi pemanfaatannya kurang optimal sehingga banyak buah pepaya yang terbuang sia-sia ataupun harga jualnya yang rendah. Selain permasalahan tersebut, terdapat permasalahan lain seperti limbah hewan ternak yang pemanfaatannya kurang optimal.

Berdasarkan kondisi Desa Karanglo, kelompok KKN 199 merumuskan tiga program kerja utama dan satu program kerja tambahan berdasarkan permintaan dari sekertaris desa. tiga program kerja utama tersebut yakni pembuatan sabun dan kerupuk dari buah papaya serta pembuatan pupuk kandang dari limbah hewan ternak. Selain itu, program kerja tambahan yaitu rancangan pemanfaatan sumber air menjadi sendang atau kolam pemandian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun