Mohon tunggu...
KKN 199 CAMPOAN
KKN 199 CAMPOAN Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas Jember

KKN UMD 199 UNIVERSITAS JEMBER. Desa Campoan, Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Misi Mengurangi Limbah, Mahasiswa KKN Unej Sulap Limbah Bonggol Jagung Menjadi Barang Bernilai Jual Berupa Briket

10 Agustus 2024   11:21 Diperbarui: 14 Agustus 2024   13:15 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
limbah bonggol jagung di Desa Campoan

Mahasiswa KKN 199 Universitas Jember mampu menyulap tumpukan limbah bonggol jagung menjadi briket yang berdaya guna. Mahasiswa kelompok KKN 199 UNEJ yang ditempatkan di Desa Campoan Kecamatan Mlandingan Kabupaten Situbondo telah menyelenggarakan kegiatan sosialisasi manajemen produksi dan quality control briket bonggol jagung pada hari Minggu tanggal 28 Juli 2024, serta kegiatan sosialisasi kedua mereka mengenai manajemen digital, manajemen pemasaran dan pembukuan pada hari Rabu tanggal 31 Juli 2024. Sebagaimana telah diketahui bahwa bonggol jagung di Desa Campoan ini menjadi limbah yang mengotori lingkungan. 

Dengan jumlahnya yang besar juga dibuang sembarangan begitu saja tanpa ada pengolahan pula, akhirnya mahasiswa kelompok KKN 199 Universitas Jember menginisiasi sebuah ide inovatif berupa pembuatan briket berbahan dasar limbah bonggol jagung. Gagasan cemerlang ini telah disampaikan kepada masyarakat Desa Campoan melalui kegiatan sosialisasi. Sosialisasi ini melibatkan perangkat desa, para kepala dusun, kelompok PKK, kelompok PKH, beserta kelompok tani. Pelaksanaan kegiatan ini bertempat di teras rumah Kepala Desa Campoan.


Pada kegiatan sosialisasi hari pertama, setelah presentasi tentang produksi dan quality control disampaikan oleh mahasiswa KKN, para warga diajak mempraktikkan bagaimana cara mengolah limbah bonggol jagung hingga menjadi briket pun juga bagaimana mengontrol proses produksi agar menciptakan arang briket yang berkualitas. Proses produksi briket bonggol jagung yakni dimulai dengan pengeringan bonggol jagung dengan dijemur. Kemudian bonggol jagung melewati proses pembakaran hingga menjadi arang. Setelah itu, arang ditumbuk hingga menjadi bubuk lalu dibuat adonan bersama dengan bahan lain seperti air juga tapioka. Terakhir, adonan briket dicetak sesuai selera dan dijemur hingga kering. Antusiasme para warga sangat tinggi dalam mengikuti kegiatan ini dari awal hingga akhir. Terlihat dari banyaknya pertanyaan yang terlontar serta semangat bukan main saat praktik membuat briket.


Kegiatan sosialisasi hari kedua pada tanggal 31 Juli 2024 tentang manajemen digital, manajemen pemasaran dan pembukuan. Mahasiswa KKN mengenalkan para warga dengan pemanfaatan media digital seperti market place dan online shop. Lalu pada materi manajemen pemasaran, para warga diajarkan bagaimana membuat desain produk, menentukan target pasar briket, bagaimana pendistribusiannya, serta bagaimana cara mempromosikan produk briket Desa Campoan baik melalui media digital maupun promosi non digital. Kemudian dilanjutkan dengan materi pembukuan. Terakhir, setelah kegiatan sosialisasi selesai para warga bersama mahasiswa KKN menguji briket hasil buatan warga di hari sebelumnya. Briket-briket tersebut diuji dengan digunakan untuk membakar sosis. Pada sosialisasi kali ini pun antusiasme para warga amat berkobar sebagaimana briket buatan mereka yang berhasil terbakar dengan sempurna.


Sebelum menyelenggarkan kegiatan sosialisasi briket bonggol jagung di atas, kelompok KKN 199 UNEJ Desa Campoan menghadapi trial and error berkali-kali hingga akhirnya menemukan formula yang pas dan terciptalah briket bonggol jagung berkualitas. Inovasi briket bonggol jagung yang disalurkan mahasiswa KKN 199 UNEJ amat diharapkan dapat memberikan keuntungan baik pada sektor ekonomi maupun pada kelangsungan ekosistem lingkungan Desa Campoan.

Briket dari bonggol jagung
Briket dari bonggol jagung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun