Kerupuk merupakan makanan ringan yang sangat di gemari oleh masyarakat Indonesia. Kerupuk terbuat dari tepung tapioka dan tepung beras biasanya juga dicampuri oleh bumbu atau adonan perasa sebagai variannya. Di desa Lembengan terdapat home industry kerupuk petulo, mungkin sebagian orang hanya mengetahui kerupuk petulo dengan varian rasa bawang saja tetapi, ada yang unik dari inovasi kerupuk petulo di desa Lembengan yaitu dengan rasa daun kelor.
Daun kelor sendiri merupakan tanaman yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Sebagai tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia, kelor (moringa oleifera) memiliki banyak manfaat dan telat lama dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan masyarakat di masing-masing daerah. Manfaat utama kelor dan dikenal adalah manfaat pangan karena kandungan nutrisi dan gizinya yang tinggi, berguna bagi kesehatan tubuh manusia. Dari beberapa hasil penelitian, kelor memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi seperti kandungan vitamin C yang tujuh kali lebih tinggi dari jeruk. Selain itu kelor juga mengandung kalsium yang empat kali lebih tinggi dari kalsium susu, dan memngandung vitamin A yang lebih tinggi dari wortel.
Di desa Lembengan kerupuk petulo yang di inovasi menjadi  varian rasa kelor merupakan varian rasa yang unik, selaim unik kerupuk ini memiliki kandungan gizi yang tinggi. Bagaimana tidak, kerupuk petulo yang bahan utama pembuatannya adalah tepung beras dan tepung tapioka memiliki nilai gizi yang baik untuk kesehatan tubuh seperti protein, magnesium, karbohidrat, kalium dan fosfor ditambah dengan campuran daun kelor yang dirajang tipis menambah nilai gizi yang baik untuk kesehatan tubuh. Selain kita mendapatkan rasa yang gurih dan lezat juga memiliki sejuta kandungan gizi yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H