Keripik Gadung merupakan salah satu olahan dari umbi-umbian gadung yang banyak diolah karena sangat digemari oleh masyarakat. Alasan keripik gadung banyak digemari oleh masyarakat karena citarasanya yang enak dan gurih, sehingga sangat cocok untuk cemilan. Selain karena citarasanya yang enak dan gurih, proses pembuatan gadung menjadi keripik gadung sangat sulit dan memerlukan proses yang cukup panjang. Hal tersebut mengakibatkan banyak orang lebih memilih membeli keripik gadung yang siap makan daripada memproduksi sendiri.
Kesempatan tersebut menjadi peluang warga yang sudah memiliki keterampilan dalam mengolah gadung untuk mendirikan home industry keripik gadung dengan keuntungan yang cukup untuk membantu perekonomian warga. Selain meningkatkan perekonomiannya, pemilik home industry keripik gadung dapat membantu masyarakat sekitar untuk mengurangi angka pengangguran dan mendapatkan penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Pada tanggal 31 juli 2022 kelompok 194 KKN Kolaborasi mengunjungi home industry keripik gadung di Dusun Krajan I, Desa Lembengan. Pemilik home industry tersebut bernama bapak Rudi. Kelompok 194 mengikuti serangkaian proses produksi keripik gadung. Adapun cara pengolahan keripik gadung yang pertama kupas bersih umbi gadung saat mengupas pun harus hati-hati dan harus menggunakan sarung tangan karena getah umbi gadung jika terkena tangan akan menyebabkan gatal, selanjutnya umbi yang sudah dikupas bersih akan melalui proses pengirisan secara manual sederhana, setelah diiris tipis lalu di taburi dengan abu dapur secara merata, lalu dijemur hingga kering. Selanjutnya irisan gadung yang sudah ditaburi abu dapur tadi dimasukkan ke karung lalu di rendam dan di cuci pada air yang mengalir untuk menghilangkan racun dan getahnya. Proses berikutnya adalah penjemuran di bawah terik matahari, setelah kering dilanjutkan dengan penggorengan dan pengemasan. Berikut hasil dokumentasi proses pengolahan keripik gadung. Â
Keripik gadung yang diproduksi bapak Rudi sudah memiliki banyak pelanggan tetap, sehingga usahanya setiap hari produksi. Proses yang panjang dalam pengolahan keripik gadung menyebabkan bapak Rudi tidak mampu mengolahnya sendiri sehingga membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak. Hal tersebutlah yang dapat memberikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar rumah produksi keripik gadung dan otomatis membantu meningkatkan perekonomian mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H