UMKM di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dan beragam, termasuk di sektor kuliner. UMKM kuliner merupakan salah satu yang paling diminati oleh masyarakat karena menawarkan berbagai jenis makanan, baik yang ringan maupun berat, basah maupun kering. Keberhasilan UMKM dalam beroperasi bergantung pada beberapa faktor penting seperti pemasaran, inovasi produk, kemasan, kualitas, serta sertifikasi halal. Semua faktor ini berperan penting dalam meningkatkan penjualan produk, yang pada gilirannya turut mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Darungan (15/08/2023) -KKN UMD 193 Universitas Jember telah merancang program pemberdayaan UMKM untuk membantu meningkatkan perekonomian yang lebih merata. Desa Darungan, sebuah desa di Kota Lumajang, menjadi wilayah sasaran dari program ini. UMKM kuliner menjadi fokus utama dalam program ini, dan salah satu UMKM yang mendapat perhatian khusus adalah "Pawon Uti".
Dalam upaya pemberdayaan UMKM di Desa Darungan, KKN UMD 193 Universitas Jember fokus pada UMKM "Pawon Uti" yang menghasilkan produk Serundeng Crispy. Pemilik UMKM, Ibu Weni, telah menjalankan usaha ini selama sekitar 8 bulan dan meskipun masih relatif baru, produknya sudah cukup dikenal di masyarakat. Serundeng Crispy "Pawon Uti" telah memiliki nomor PIRT dan sedang dalam proses perolehan sertifikasi halal. Tim KKN UMD 193 Universitas Jember berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kemasan produk dan memaksimalkan strategi pemasaran melalui digital marketing.
Tim KKN UMD 193 Universitas Jember bekerja untuk meningkatkan kualitas kemasan produk. Awalnya, kemasan hanya berupa standing pouch plastik transparan dengan stiker logo "Pawon Uti". Namun, tim ini melakukan perubahan menjadi standing pouch custom dengan desain premium, bertujuan untuk meningkatkan daya tarik produk di mata konsumen.Â
Selain itu, perubahan ini bertujuan untuk mempertahankan kualitas serundeng agar tetap renyah dalam waktu yang lebih lama. Inovasi dari tim KKN UMD 193 Universitas Jember melibatkan penempatan serundeng dalam plastik sebelum dimasukkan ke dalam standing pouch custom, guna mencegah kerusakan dan menjaga kebersihan produk.
Pemasaran produk Serundeng Crispy sebelumnya hanya dilakukan secara offline atau manual. Namun, KKN UMD 193 Universitas Jember membantu UMKM "Pawon Uti" dengan strategi pemasaran digital, agar produknya dikenal oleh lebih banyak orang. Platform online shopping seperti Shopee dan TikTok Shop menjadi fokus tim KKN dalam melancarkan strategi pemasaran ini. Upgrade pada kemasan produk dari UMKM "Pawon Uti" mendorong Ibu Weni sebagai pemilik UMKM untuk mempertimbangkan ekspansi produknya ke pasar yang lebih luas, seperti pusat oleh-oleh di sekitar daerah Lumajang.
Dengan adanya pemberdayaan UMKM dan kolaborasi antara KKN UMD 193 Universitas Jember serta UMKM Pawon Uti, sebuah perubahan positif terwujud. Usaha Ibu Weni dalam menghasilkan Serundeng Crispy "Pawon Uti" telah mengalami peningkatan melalui perbaikan kemasan produk yang lebih modern, estetik dan fungsional. Dukungan dalam pemasaran melalui digital marketing juga memberikan peluang yang lebih luas bagi produknya untuk dikenal oleh masyarakat.Â
Selain itu, melalui langkah-langkah inovatif, UMKM Pawon Uti mampu menjaga kualitas dan kelezatan Serundeng Crispy, serta menghubungkan produknya dengan konsumen melalui platform online. Dengan semangat berdaya saing dan tekad memperluas jangkauan, Ibu Weni berencana untuk membawa produknya ke pangsa pasar yang lebih besar, membantu mewujudkan visi kesetaraan ekonomi dalam skala yang lebih luas.
Kerja keras dan dedikasi dalam proyek pemberdayaan ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pendidikan tinggi dan pelaku UMKM dapat menciptakan dampak positif dalam masyarakat. Semoga langkah ini terus memberi inspirasi bagi pengembangan UMKM di Indonesia serta membawa manfaat nyata bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H