Pasca upacara pelepasan yang dipimpin langsung oleh Bupati Jember, Ir. H. Hendy Siswanto, ST., IPU., ASEAN Eng., pada hari Senin (22/07/2024) di depan kantor Pemerintah Kabupaten Jember. Sebanyak 15 mahasiswa dari 6 perguruan tinggi yang berbeda-beda, diantaranya Institut Agama Islam Al-Qodiri, Universitas Islam Jember, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur, Universitas Jember, Universitas PGRI Argopuro, dan Politeknik Negeri Jember melanjutkan prosesi penerimaan di Desa Grenden Kecamatan Puger sebagai desa tujuan pengabdian pada hari ini (29/07/2024).
Kegiatan penerimaan mahasiswa KKN Kolaboratif dilaksanakan mulai pukul 11.00 hingga 12.00 WIB di Bala Desa Grenden. Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Suyono selaku Kepala Desa Greden, Bapak Munajad selaku Sekretaris Desa, Kepala Dusun, Perangkat desa lainnya dan Ibu Ravika Mutiara Savitrah, SE., M.S.Ak., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Tema KKN Kolaboratif #3 adalah peran perguruan tinggi dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Jember.
Program KKN Kolaboratif sebagai sarana bagi mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan berkolaborasi bersama masyarakat dan menerapkan ilmu serta teknologi yang telah dipelajari selama perkuliahan secara langsung sehingga bermanfaat bagi pengembangan masyarakat dalam berbagai aspek. Selain itu, kegiatan KKN juga berperan penting bagi mahasiswa khususnya dalam penghayatan dan pengalaman mengenai cara berfikir dan bekerja lintas bidang keilmuan, mendewasakan pola pikir, dan memberikan pengalaman sebagai kader pembangunan
DPL dalam sambutannya menyampaikan beberapa pesan bagi mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 18,"Harapan saya mahasiswa dapat menjaga nama baik almamater masing-masing dan senantiasa berkomunikasi dengan perangkat desa apabila ditemukan beberapa kendala. Saya berharap kegiatan KKN yang kalian lakukan dapat menciptakan sesuatu yang inovatif dan solutif bagi masyarakat Desa Grenden" ucap beliau.
Kepala Desa Grenden turut memberikan ucapan selamat datang dan beberapa pesan bagi mahasiswa KKN Kolaboratif,"Mahasiswa KKN di Desa Grenden telah menjadi tanggung jawab kami sebagai perangkat desa. Oleh karena itu jika ada sesuatu tolong dikomunikasikan kepada kepala desa maupun kepala dusun. Apalagi seperti kita semua ketahui bahwa Desa Grenden adalah desa yang majemuk dengan keberagaman yang luar biasa sehingga apabila ada sesuatu yang memerlukan tindakan lebih lanjut harap dikomunikasikan dengan wilayah masing-masing" ujar Bapak Suyono selaku Kepala Desa Grenden.
Beberapa permasalahan yang ingin diselesaikan melalui program kerja yang telah dirumuskan diantaranya ketahanan pangan desa, kasus stunting, dan kurang optimalnya pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). "Program kerja kami berfokus pada pencegahan stunting dengan melakukan penyuluhan mengenai pernikahan dini. Hal tersebut dipilih karena pernikahan dini turut menjadi salah satu penyebab stunting akibat kurang matangnya perkembangan ibu sehingga bayi yang dikandungnya tidak dapat berkembang secara optimal. Program tersebut dipilih mengingat angka pernikahan dini di Kabupaten Jember terbilang cukup tinggi. Selain itu guna menangani permasalahan dalam pengembangan UMKM kami menawarkan solusi berupa pelatihan digital marketing hingga mengenalkan pendaftaran NIB dan sertifikasi halal" pungkas Batistuta Umar Fadil selaku ketua KKN Kolaboratif kelompok 18.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H