Duwet, Panarukan – Pada tanggal 5 Februari 2025, Kelompok KKN 18 Universitas Jember (UNEJ) bekerja sama dengan Rumah BUMN Situbondo mengadakan sosialisasi bertajuk FERTICOW: Inovasi Pupuk Organik dari Limbah Kotoran Sapi untuk Pertanian Berkelanjutan di Desa Duwet, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat dan teknik pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk organik berkualitas.
Sosialisasi ini dihadiri oleh perangkat desa, kelompok tani, serta pemuda desa yang antusias untuk memanfaatkan limbah ternak secara lebih efektif. Acara diawali dengan pemaparan materi oleh perwakilan dari KKN 18 UNEJ yang menjelaskan tentang pentingnya pengelolaan limbah ternak, manfaat pupuk organik bagi pertanian, serta proses produksi pupuk Ferticow yang mudah diterapkan oleh masyarakat. Selain itu, sesi sosialisasi juga diisi oleh Bapak Sutikno selaku perwakilan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Panarukan yang memberikan wawasan tambahan mengenai praktik pertanian berkelanjutan dan strategi pemanfaatan pupuk organik secara optimal di berbagai jenis lahan pertanian.
Ketua Kelompok KKN 18 UNEJ menyampaikan bahwa Desa Duwet memiliki potensi besar dalam pengolahan limbah kotoran sapi, mengingat sekitar 80% masyarakatnya memiliki ternak sapi. “Selama ini limbah kotoran sapi belum dimanfaatkan secara optimal dan hanya menjadi limbah yang mencemari lingkungan. Dengan adanya inovasi Ferticow, kami berharap masyarakat dapat mengubah limbah ini menjadi produk bernilai guna dan berkelanjutan,” ujarnya.
Dalam sesi praktik, peserta diberikan demonstrasi langsung mengenai cara membuat pupuk organik Ferticow menggunakan teknik fermentasi sederhana. Warga tampak antusias mengikuti langkah-langkah pengolahan, mulai dari pencampuran bahan, proses fermentasi, hingga cara aplikasi pupuk ke lahan pertanian dan tanaman hias.
Kepala Desa Duwet Bapak Adi Chandra Karisma mengapresiasi kegiatan ini dan berharap program ini dapat terus dikembangkan serta memberikan manfaat bagi masyarakat. “Kami sangat berterima kasih atas inisiatif dari KKN 18 UNEJ dan Rumah BUMN Situbondo. Semoga inovasi ini bisa menjadi solusi bagi petani dan peternak di Desa Duwet untuk mengelola limbah ternak secara lebih baik dan meningkatkan hasil pertanian mereka,” ungkapnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan pembagian fermentasi Em4 sebagai dekomposer dalam pembuatan pupuk organik dengan harapan peserta dapat membuat pupuk organik secara mandiri. Kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif, di mana masyarakat diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan terkait penerapan pupuk organik di berbagai jenis tanaman. Dengan adanya sosialisasi Ferticow, diharapkan masyarakat Desa Duwet semakin sadar akan pentingnya pengelolaan limbah ternak dan mampu menerapkan inovasi ini secara mandiri guna mendukung pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI