Kelompok KKN 017 Desa Jladri, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, bersama Dosen Pembimbing Lapangan Bapak Kurniawan M.Si pada Selasa (22/8/2023), Pukul 11.00-selesai, Â telah melaksanakan kegiatan demonstrasi mengenai pemanfaatan ASMAN TOGA ( Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga ) untuk pembuatan Spray Anti Nyamuk dan Jamu Asam Lambung, bersama Bapak Kepala desa Jladri beserta jajarannya serta masyarakat umum bersama-sama membuat inovasi ASMAN TOGA tersebut.
Dengan banyaknya tanaman obat-obatan keluarga seperti serai, jahe, kunyit, lengkuas dan lain sebagainya yang ditanam oleh masyarakat desa Jladri, kami Mahasiswa KKN UMP Kelompok 017 memanfaatkan tanaman obat keluarga tersebut dengan pembuatan Spray Antinyamuk dan Jamu. Spray Anti Nyamuk sendiri bertujuan sebagai pengganti obat nyamuk karena spray antinyamuk ini dibuat dari bahan alami yang bahan dasarnya dari daunserai. karena daun ini memiliki kandungan senyawa geraniol dan senyawa sitroneia, sehingga dapat dipercaya untuk obat anti nyamuk dalam kemasan spray yang kami buat tentunya agar dapat mempermudah dalam  menggunakannya. Selain itu kami mendemonstrasikan tentang pembuatan jamu asam lambung, dimana di desa Jladri sendiri banyak masyarakat yang terkena asam lambung, sehingga inovasi tanaman obat keuarga ini sebagai rekomendasi untuk pengobatan.
Mahasiswa KKN UMP Kelompok 017 yaitu Fery Zulkarnaen sebagai Koordinasi desa Jladri mengatakan " Demonstrasi pemanfaatan dari adanya program kerja ASMAN TOGA untuk pembuatan Spray Anti Nyamuk dan Jamu Saintik dapat mengedukasi masyarakat sebagai salah satu alternatif pengobatan". Dan tujuan adanya kegiatan ini mengajak masyarakat Desa Jladri supaya paham dan dapat dipraktekannya sendiri yang nantinya bisa menjadi salah satu UMKM desa Jladri.
Dalam kegiatan demonstrasi pemanfaatan ASMAN TOGA untuk Spray Anti Nyamuk dan Jamu yang dilaksanakan di Balaidesa Jladri bersama Kepala desa berserta jajarannya, ibu-ibu PKK, serta masyarakat umum ini, ia juga mengungkapkan bahwa ibu-ibu PKK antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut, karena demonstrasi ini terdengar baru dan ibu-ibu PKK sendiri belum mengetahui kandungan dan manfaat dari tumbuh-tumbuhan alami tersebut.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H