Mohon tunggu...
KKN KOLABORATIFCURAHLELE
KKN KOLABORATIFCURAHLELE Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kolaboratif

KKN Kolaboratif dari berbagai macam universitas antara lain Universitas Jember, Universitas Islam Jember, STIKES dr. Soebandi, Universitas Muhammadiyah Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

35 Hari, Hasil Kerja Pengabdian Kelompok KKN Kolaboratif 101 di Desa Curahlele

30 Agustus 2022   16:15 Diperbarui: 30 Agustus 2022   16:16 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Program Kerja Tematik Kepada Salah satu UMKM yang terdapat di Desa Curahlele (Dokpri)

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk implementasi ilmu dan teknologi yang diperoleh mahasiswa untuk di aplikasikan kepada masyarakat. KKN ini berguna untuk meningkatkan kesejateraan masyarakat serta menjadi salah satu Satuan Kredit Semester (SKS) yang ditempuh mahasiswa sebagai syarat kelulusan di sejumlah kampus. Kegiatan KKN di Kabupaten Jember tahun 2022 terdapat sedikit perbedaan dari KKN sebelumnya. Sebelum adanya pandemi Covid-19 kegiatan KKN difokuskan untuk mengembangkan potensi desa, dan saat pandemi Covid-19 KKN dilakukan secara online (daring). Kabupaten Jember pada tahun 2022 melakukan suatu perubahan pada sistem KKN, yakni dengan melakukan kolaborasi dengan seluruh perguruan tinggi se-Kabupaten Jember.

Pada KKN kolaboratif ini mengusung program kerja (proker) utama yaitu pelaksanaan pendataan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). DTKS adalah sistem data elektronik yang memuat informasi sosial, ekonomi, dan demograsi dari penduduk Indonesia yang memiliki status kesejahteraan terendah. Pada dasarnya DTKS adalah bukan merupakan data kemiskinan di suatu daerah tetapi merupakan data yang menunjukkan komposisi tingkat kesejahteraan masyarakat mulai dari yang terendah. Tujuan dari kegiatan pendataan ini selain untuk mengumpulkan informasi ialah agar program pemerintah Jember kedepannya dapat tepat sasaran. Kelompok KKN 101 Desa Curahlele berhasil mendata sejumlah 735 KK. Susahnya warga untuk ditemui dan perbedaan bahasa yang biasa digunakan menjadi kendala dan tantangan tersendiri bagi kelompok KKN 101 Curahlele, hal ini disebabkan karena mayoritas penduduk curahlele bekerja di sawah dan menggunakan bahasa madura sebagai bahasa sehari-hari. Kelompok KKN 101 Curahlele dibantu oleh perangkat desa dan ketua RT untuk membantu proses pendataan sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Peserta KKN kolaboratif kali ini juga mendapat kesempatan untuk turut menjadi panitia 17 Agustus yang  diadakan oleh desa setempat. Lomba Agustusan yang diadakan oleh Desa Curahlele antara lain karnaval desa, gerak jalan, memindahkan belut, balon joget, estafet air, dll. Acara lomba yang telah disusun tersebut mendapat respon positif dari masyarakat. Masyarakat sangat antusias dalam setiap acara yang diadakan hingga membuat acara tersebut meriah.

Peran serta Mahasiswa KKN Kelompok 101 dalam Kegiatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia  (Dokpri)
Peran serta Mahasiswa KKN Kelompok 101 dalam Kegiatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia  (Dokpri)

Kegiatan belajar mengajar juga dilakukan oleh peserta KKN 101 Desa Curahlele, mereka turut membantu program mengajar yang dilakukan di SD Curahlele 3 Jember. Menjadikan kegiatan belajar itu menjadi hal yang menyenangkan adalah tujuan dari peserta KKN ini. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan adalah matematika yang dikemas lebih sederhana dan tidak menyeramkan bagi siswa. Hasilnya para murid sangat antusias ketika peserta KKN ini mengajar karena mereka dapat bermain dan belajar tanpa mengesampingkan pemahaman dari materi tersebut.

Meningkatkan potensi desa adalah program kerja yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan KKN. Desa Curahlele Jember memiliki potensi UMKM berupa tusuk sate, tasbih, tempat parcel, aneka keripik (singkong, talas, tempe, dll), hidroponik, dan bekicot. Para peserta KKN kelompok 101 berupaya untuk membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan UMKM tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan sosialisasi cara mendapatkan nomor P-IRT serta meningkatkan penjualan produk UMKM tersebut di media sosial. Harapannya dengan adanya ide solusi yang digagas oleh peserta KKN 101 Desa Curahlele dapat meningkatkan penjualan produk sehingga dapat terwujud peningkatan omset yang diperoleh serta meluasnya pasar komoditi.

(Dokpri)
(Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun