Mohon tunggu...
KKN 169 Desa Pakusari
KKN 169 Desa Pakusari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Aktivitas kegiatan KKN Desa Pakusari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Koordinasi dengan Perangkat Desa dalam Mendorong Keberhasilan Rencana Proker KKN di Desa Pakusari

23 Juli 2023   13:12 Diperbarui: 23 Juli 2023   13:14 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelompok 169 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi yang terdiri dari Universitas Jember, Universitas Dr. Soebandi, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur, dan Universitas PGRI Argopuro Jember mengadakan kegiatan koordinasi rencana program kerja pada hari Jumat, 21 Juli 2023 pukul 18.00 WIB, bertempat di Balai Pertemuan Kantor Kepala Desa Pakusari, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember. Koordinasi ini dihadiri oleh kepala desa beserta jajarannya, kader posyandu Desa Pakusari, bidan Desa Pakusari, beserta mahasiswa KKN Kolaborasi 169. Kegiatan ini diawali dengan pembukaan dari kepala desa dan kemudian sesi penjelasan mengenai data dan permasalahan stunting di Desa Pakusari oleh Bidan Desa Pakusari. Stunting merupakan permasalahan yang cukup serius di Desa Pakusari, berdasarkan pernyataan yang disampaikan bidan desa, hingga bulan Juli 2023 sudah tercatat 55 anak terindikasi stunting. Angka ini merupakan angka yang cukup tinggi, sehingga diperlukan penanganan intens agar angka stunting tidak semakin meningkat.

Dalam hal ini, penyebab utama terjadinya stunting pada anak adalah karena minimnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat Desa Pakusari tentang pemberian gizi baik pada anak yang meliputi kurangnya asupan protein yang diberikan serta rendahnya minat masyarakat dalam mengikuti posyandu. Bidan Ella menjelaskan bahwa setiap bulannya telah dilakukan pendataan masyarakat. Desa Pakusari telah menyediakan 10 titik posyandu yang tersebar dalam 4 dusun. Pada rapat koordinasi ini mahasiswa KKN Kolaborasi menyusun timeline kegiatan, baik pada kades melalui kegiatan pendataan jumlah stunting dari hasil survey yang kemudian dicocokkan dengan data desa. Sesuai dari tema program KKN Kolaborasi 2023 yang fokus pada pemaksimalan perguruan tinggi dalam mewujudkan SDGs desa di Kabupaten Jember. Program kerja KKN Kolaborasi 169 berbicara mengenai stunting juga disesuaikan dengan tema besar KKN Kolaboratif 2023, dalam hal ini percepatan penurunan stunting juga merupakan hal yang sangat penting yang harus segera ditangani.

Berangkat dari permasalahan yang ada di Desa Pakusari dan pernyataan yang diberikan oleh bidan desa, KKN Kolaborasi 169 memutuskan percepatan penurunan stunting sebagai program kerja utama. Sasaran program kerja ini tidak hanya ditujukan pada anak-anak, tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui, ibu melahirkan, hingga calon pengantin. Dalam rapat koordinasi yang telah dilaksanakan pada Jumat malam tersebut, terdapat rancangan program dari KKN Kolaborasi Kelompok 169 ini sebagai berikut:

  • Pendataan dan Validasi

Dalam hal ini, mahasiswa nantinya akan terbagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan pendataan dengan mendatangi setiap posko. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data mengenai masyarakat yang terkena stunting baik dari berat badan, tinggi badan hingga pemberian IMT pada anak.

  • Sosialisasi

Sosialisasi yang dilakukan meliputi materi stunting, ASI & MPASI, dan makanan
bergizi seimbang yang menargetkan populasi ibu-ibu dengan balita dan ibu hamil di
Desa Jenggrik. Dengan adanya program penyuluhan, Tim KKN berharap dapat
menambah pengetahuan kepada ibu-ibu mengenai pentingnya pencegahan stunting.
Hal ini ditandai dengan lebih pahamnya ibu-ibu di kelas ibu hamil dan balita tentang
pentingnya pencegahan stunting, ASI & MPASI serta manajemen laktasi, dan
pemenuhan makanan bergizi seimbang bagi buah hati.

  • Praktek Hidup Sehat dan Demo Cooking Class

Setelah diakukan sosialisasi, mahasiwa KKN memberikan contoh gaya hidup sehat melalui praktik. Selain itu, untuk mendukung keberhasilan sosialisasi ini juga didukung dengan diadakan demo cooking class dengan harapan masyarakat Desa Pakusari memahami mengenai pentingnya pemberian gizi sehat pada anak.

Sebelum pelaksaaan rapat koordinasi ini, koordinator kelompok telah berdiskusi dengan Ibu Nanik, selaku kader posyandu, mengenai permasalahan stunting dan cara mengatasinya. "Kita tidak hanya mendampingi yang terkena stunting saja, tetapi pendampingan mulai dari canting (calon pengantin) kita sudah dampingi, karena canting juga berpengaruh ya, dari awal pendampingan nikah kita sudah damping ke puskesmas, jadi kita periksa Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB), Lingkar Lengan (LILA), Hemoglobin (HB)," jelasnya saat diwawancarai Tim KKN Kolaborasi 169. Wawancara ini sangat membantu dalam menambah pengetahuan mahasiswa KKN Kolaborasi 169 dalam mematangkan konsep mengenai program kerja stunting kedepannya.

Mahasiswa KKN Kolaborasi 169 juga turut membantu dalam memeriahkan kegiatan Desa Pakusari pada beberapa hari pertama pelaksanaan KKN, salah satunya dokumentasi kegiatan tersebut kemudian diupload melalui akun YouTube KKN 169 yang bisa diakses melalui:

https://www.youtube.com/channel/UCirggRXvvBdjvg7E8rEB9Wg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun