Kamis, 8 Agustus 2024, bertempat di lingkungan salah satu rumah warga yaitu Pak Kasman, mahasiswa KKN UNEJ 168 melakukan sosialisasi dan praktik pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi. Kegiatan ini merupakan serangkaian program kerja untuk mendapat lebih banyak partisipasi warga dalam mensukseskan kegiatan yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN UNEJ 168. Inisiasi dalam pembuatan pupuk organik sebagai program untuk membantu petani dalam memanfaatkan kotoran sapi yang tidak dikelola dan dibiarkan begitu saja. Hal ini sebagai upaya membantu petani dalam menggunakan alternatif lain selain pupuk kimia dengan memanfaatkan pupuk organik yang proses pembuatannya cukup mudah.
Pemanfaatan kotoran sapi untuk diolah menjadi pupuk organik merupakan langkah yang tepat untuk meminimalisir penggunaan pupuk kimia yang tidak banyak subsidi yang diterima, sehingga petani harus dapat memikirikan bagaimana memberi obat pada tanaman yang dikelola di lahan. Salah satunya dengan memanfaatkan kotoran sapi untuk dijadikan pupuk. Selain bermanfaat bagi petani, pupuk organik jika dikelola dengan baik dan dapat diproduksi secara besar dapat juga menjadi produk unggulan desa dan dapat bernilai jual.
Oleh karena itu, mahasiswa KKN UNEJ 168 mengajak warga dalam rangka sosialisasi dan praktik pembuatan pupuk organik untuk memberi pemahaman kepada warga akan bermanfaatnya kotoran sapi jika diolah dengan baik. Acara dibuka dengan dengan sosialisasi singkat dan pemberian pemahaman maksud dan tujuan dalam pembuatan pupuk yang dinisiasi oleh Mahasiswa KKN UNEJ 168 kepada masyarakat. Setelah itu dilanjutkan dengan praktik pembuatan beserta penjelasan bahan-bahan yang digunakan dan proses pengolahannya.
Antusias warga juga baik dan menerima kehadiran acara kegiatan sosialisasi mahasiswa KKN UNEJ 168. "terima kasih telah memberikan pemahaman dan praktik pembuatan pupuk dari adik-adik semua. Proses pembuatannya ternyata cukup mudah dan bahan-bahan yang digunakan juga mudah" ucap salah satu warga yang mengikuti kegiatan ini.
Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat memotivasi masyarakat Desa Tepos dalam memanfaatkan kotoran sapi untuk dijadikan sesuatu yang bermanfaat khususnya pupuk organik yang sekaligus dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat desa kedepannya dan program yang diinisiasi dapat berkelanjutan ke depannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H