Mohon tunggu...
KKN 168 Desa
KKN 168 Desa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Melakukan program kerja dalam bidang sanitasi lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Selayang Pandang Desa Kedungjajang dan Potensinya - KKN UMD UNEJ Kelompok 168

19 Juli 2023   20:59 Diperbarui: 19 Juli 2023   21:00 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Profil Desa Kedungjajang

Secara geografis Kecamatan Kedungjajang merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Lumajang dengan batas sebelah utara adalah Kecamatan Klakah, sebelah timur yaitu Kecamatan Randuagung, sebelah selatan yaitu Kecamatan Sukodono, dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Gucialit.

Luas Kecamatan Kedungjajang adalah 92,33 km yang terdiri dari 12 Desa, salah satunya yaitu Desa Kedungjajang. 

Desa Kedungjajang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Lumajang, Kecamatan Kedungjajang, Desa Kedungjajang memiliki total luasan wilayah yaitu 368 km yang terbagi diantaranya tanah pertanian 316 km, pekarangan dan bangunan 50 km serta lahan lainnya 2 km. Desa Kedungjajang memiliki 3 dusun, yaitu Dusun Krajan, Dusun Darungan Lor, dan Dusun Darungan Kidul. Berdasarkan data demografi, Desa Kedungjajang memiliki total jumlah penduduk yaitu 3124 jiwa dengan rasio penduduk laki-laki 1549 jiwa dan penduduk perempuan sejumlah 1575 jiwa yang tertera pada BPS Kecamatan Kedungjajang 2022. Agama islam mendominasi keberagaman agama Di Desa Kedungjajang dengan jumlah 3121 jiwa sedangkan untuk non islam sejumlah 11 jiwa. Berdasarkan data pokok pendidikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di Desa Kedungjajang terdapat dua sekolah dasar yaitu SDN Kedungjajang 01 dan SDN Kedungjajang 02 serta satu sekolah menengah pertama yaitu SMPN 01 Kedungjajang. Sebagian besar warga Desa Kedungjajang bekerja sebagai petani dan pekebun.

Sejarah Desa Kedungjajang

Asal usul Desa Kedungjajang bermula pada masa Kerajaan Lumajang. Konon katanya, pada masa itu ada sejiwa yang sakti mandraguna pergi ke sungai yang bernama kali juwet. sesampainya di sungai tersebut, jiwa sakti mandraguna itu mendapati sebuah kedung yang terlihat angker dan sangat dalam, sehingga timbul rasa penasaran, jiwa tersebut mengambil bambu berjenis jajang untuk mengukur kedalamannya. Namun, meski telah menghabiskan banyak bambu jajang, belum juga didapati dasar kedung. Membuat jiwa sakti tersebut putus asa dan menyerah. Kemudian, jiwa sakti itu menjadikan tempat di sekitar kali juwet sebagai tempat pemukiman bernama Kedungjajang. Kata kedung diambil dari tempat yang sangat dalam dan jajang dari nama jenis bambu yang digunakan untuk mengukur kedalamanya.

Potensi dan Kegiatan yang akan Dilakukan

Desa Kedungjajang memiliki banyak potensi yang dapat digali sehingga dapat menjadikan Desa Kedungjajang sebagai desa yang makmur dan sejahtera. Akan tetapi, untuk saat ini sayangnya potensi yang dimiliki oleh desa belum bisa dimanfaatkan secara maksimal. Berdasarkan data dari SDGs desa, Desa Kedungjajang memiliki skor 38,37 dengan salah satu skor terendah ada di poin konsumsi dan produksi desa sadar lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kesadaran warga Desa Kedungjajang terhadap lingkungannya. Dengan demikian, program kerja dari kelompok KKN kami yaitu mengangkat tema sanitasi lingkungan yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga desa terhadap lingkungan. Salah satu kegiatan yang akan kami lakukan yaitu dengan melakukan sosialisasi dan edukasi terkait dengan pemilahan sampah serta pembuatan pupuk kompos. Selain itu, dengan melakukan kegiatan pemanfaatan sampah anorganik atau plastik dengan membuat ecobrick. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun