Situbondo - KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Universitas Jember setiap tahunnya. Program KKN UMD UNEJ Periode II Tahun 2024 bertemakan Unej Membangun Desa (UMD). Mahasiswa KKN UMD UNEJ ditempatkan di desa-desa yang tersebar di lima Kabupaten, salah satunya Kabupaten Situbondo. Kelompok KKN UMD UNEJ 167 yang terdiri dari 10 mahasiswa diterjunkan di Desa Selobanteng, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo.
Rangkaian kegiatan KKN UMD UNEJ dimulai dengan upacara penerjunan yang dilakukan pada hari Rabu, 10 Juli 2024 di lapangan Universitas Jember. Kemudian dilanjutkan dengan perjalanan selama 2,5 jam menuju Kantor Kecamatan Banyuglugur untuk melakukan penerimaan mahasiswa KKN bersama Camat Banyuglugur dan Dosen Pembimbing Lapangan. Setelah itu, mahasiswa KKN UMD UNEJ 167 melanjutkan perjalanan menuju Desa Selobanteng.
Kamis (11/07/2024), Kepala Desa Selobanteng, Bapak Muttaha melakukan penyambutan dan pengenalan mahasiswa KKN UMD UNEJ 167 di Balai Desa Selobanteng. Setelah itu, mahasiswa KKN UMD UNEJ 167 melakukan survey guna menggali informasi dan menganalisis permasalahan desa. Kegiatan survey dilakukan kepada beberapa narasumber yaitu perangkat desa, organisasi desa (KRPL, Kelompok Tani, BUMDES, PKK, dan Puskesdes), serta beberapa masyarakat sekitar.
Berbagai informasi tentang kondisi desa diterima oleh mahasiswa KKN dari berbagai pihak salah satunya yakni Kepala Desa Selobanteng, Bapak Muttaha. “Desa Selobanteng memiliki banyak potensi dan masalah hingga saat ini, mulai dari hasil alam yang belum diolah dengan maksimal, masalah kelembagaan desa, dan juga masalah kebersihan lingkungan,” jelasnya. Masyarakat belum memiliki minat untuk mengolah hasil alam dan potensi desa, masyarakat lebih memilih untuk menjual hasil alam secara mentah dengan tujuan mendapatkan pendapatan secara lebih cepat meskipun dengan harga jual yang rendah.
Berdasarkan hasil survey dan pemetaan masalah, Kelompok KKN UMD UNEJ 167 memutuskan untuk berfokus pada tema “Desa Mandiri Ekonomi Melalui Wirausaha”. Hal tersebut dikarenakan Desa Selobanteng memiliki salah satu potensi sumber daya alam yang melimpah yaitu Labu Kuning. Namun, jumlah labu kuning yang melimpah berbanding terbalik dengan pengolahan labu kuning yang kurang maksimal sehingga nilai jualnya sangat rendah. Selain itu, Desa Selobanteng memiliki lembaga kewirausahaan yaitu KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari), namun belum berjalan dengan maksimal. Sehingga, mahasiswa KKN berencana bekerja sama dengan KRPL untuk mengembangkan potensi labu kuning untuk diolah menjadi berbagai macam produk olahan.
Selain berfokus dalam program kerja utama tersebut, kegiatan lain yang akan dilakukan oleh kelompok KKN UMD UNEJ 167 antara lain mengikuti kegiatan posyandu (posyandu anak, ibu hamil, dan lansia), membantu kegiatan pembelajaran di SD, dan akan ikut berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan desa lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H