Mohon tunggu...
KKN 166 UINSU
KKN 166 UINSU Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kelompok KKN (Kuliah Kerja Nyata) 166 merupakan salah satu kelompok kkn yang berasal dari UINSU (Universitas Islam Negeri Sumatera Utara) yang dikerahkan Oleh pihak kampus untu mengabdi di Desa Besilam, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat. Kelompok ini memiliki 26 anggota dengan 17 perempuan dan 9 laki-laki.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sosialisasi Anti-Bullying dan Bahaya Pernikahan Dini oleh Mahasiswa KKN 166 UINSU di MAS Babussalam

27 Agustus 2024   00:15 Diperbarui: 27 Agustus 2024   00:18 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberian Sertifikat Penghargaan ke pihak Sekolah/dok. pri

Hari ini, Rabu (21/8/2024), suasana di MAS Babussalam terlihat lebih ramai dari biasanya. Kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 166 dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) membawa energi baru di lingkungan sekolah.Pukul 10:00 WIB, acara sosialisasi anti-bullying dan bahaya pernikahan dini dimulai. Aula sekolah yang biasanya hening kini dipenuhi oleh siswa-siswi MAS Babussalam yang antusias mengikuti kegiatan ini.

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Wakil Kepala Sekolah MAS Babussalam, Ibu Nurma. Beliau menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN untuk mengadakan sosialisasi penting bagi para siswa.

"Kami sangat mengapresiasi kehadiran mahasiswa KKN UINSU di sini. Topik-topik yang akan dibahas sangat relevan dengan kondisi remaja saat ini. Saya berharap para siswa dapat mengambil pelajaran berharga dari kegiatan ini," ujar Ibu Nurma.

Setelah sambutan pembuka, giliran Ketua Kelompok KKN 166, Mhd. Iqbal Suharno, yang memberikan pembukaan mengenai sosialisasi tersebut. Selanjutnya khairunisha Amril dan Abdillah Siregar menyampaikan materi tentang bahaya bullying. Dengan bahasa yang mudah dipahami, ia menjelaskan berbagai jenis bullying, dampak buruknya, serta cara mencegah dan menanganinya.

"Bullying tidak hanya berupa kekerasan fisik, tapi juga verbal, mental, dan sosial. Dampaknya sangat merugikan, mulai dari trauma, depresi, hingga bunuh diri," tegas Khairunisha Amril. "Oleh karena itu, kita harus saling menjaga dan melindungi satu sama lain. Jangan pernah terlibat dalam bullying, baik sebagai pelaku maupun saksi." Tambah Abdillah Siregar.

Sesi selanjutnya, giliran Mhd Fadli Tanjung dan Putri Dahlia yang memaparkan bahaya pernikahan dini. Ia menekankan pentingnya mempersiapkan diri secara mental, fisik, dan finansial sebelum menikah.

"Pernikahan dini banyak menimbulkan masalah, seperti putus sekolah, kesehatan reproduksi yang berisiko, dan kesulitan ekonomi. Usia yang matang, baik secara emosional maupun finansial, sangat penting untuk membangun keluarga yang sakinah," jelas Mhd Fadli Tanjung.

Para siswa terlihat antusias mengikuti sesi tanya jawab. Beberapa di antaranya mengutarakan pengalaman dan pertanyaan terkait topik yang dibahas. Mahasiswa KKN pun dengan sabar menjawab dan memberikan saran yang konstruktif.

Selanjutnya ada sesi tanya jawab dari siswa sebagai peserta dan Mahasiswa KKN sebagai pemateri yaitu "Apa dampak besar dari perlakuan bullying?".

Salah seorang siswa, Khairani, menyampaikan, "Saya sangat terkesan dengan materi yang disampaikan. Saya jadi paham bahwa bullying itu bukan hanya fisik, tapi juga bisa lewat verbal dan media sosial. Ke depan, saya akan lebih waspada dan tidak ikut-ikutan melakukan bullying."

Sementara itu, Ridho menambahkan, "Penjelasan tentang bahaya pernikahan dini juga sangat bermanfaat. Saya akan berhati-hati dalam memilih pasangan dan memastikan untuk menunggu usia yang cukup sebelum menikah nanti."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun