Mohon tunggu...
kkn165bitingarjasa
kkn165bitingarjasa Mohon Tunggu... Editor - universitas jember

KKN KOLABORATIF 165 BITING ARJASA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Si Mungil Sumber Nutrisi: Pemberian Telur Puyuh oleh KKN Kolaboratif 165 Guna Menekan Angka Stunting

7 Agustus 2023   08:57 Diperbarui: 7 Agustus 2023   08:59 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberian Telur Puyuh pada Balita (Dokpri)

Pendampingan Stunting oleh KKN Kolaboratif 165 Pertama (Dokpri)
Pendampingan Stunting oleh KKN Kolaboratif 165 Pertama (Dokpri)
Pendampingan Stunting oleh KKN Kolaboratif 165 Kedua (Dokpri)
Pendampingan Stunting oleh KKN Kolaboratif 165 Kedua (Dokpri)
Angka stunting pada Desa Biting, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember masih dibawah angka maksimal yaitu 9.8% sedangkan batas maksimal stunting adalah 13%. Menanggapi hal tersebut, mahasiswa KKN Kolaboratif 165 mengadakan kegiatan pencegahan stunting melalui faktor-faktor penyebab stunting. KKN Kolaboratif 165 mengadakan pendampingan terhadap gizi balita pada kegiatan rutinan posyandu. Pelaksanaan kegiatan pendampingan tersebut dilakukan 2 kali pertemuan yaitu Rabu, 2 Agustus 2023 dan Sabtu, 5 Agustus 2023 yang bertempatkan di Dusun Biting Krajan. Kegiatan dilakukan dengan melibatkan kader-kader posyandu. Kegiatan diawali dengan sosialisasi tentang pengertian stunting, data stunting di Indonesia, penyebab stunting, dan pencegahan stunting, serta gizi seimbang. Lalu, dilanjutkan dengan pemberian 3 butir telur puyuh pada balita-balita yang datang.

"Stunting merupakan sebuah kondisi dimana tinggi badan lebih pendek dibandingkan dengan tinggi badan orang lain pada umumnya. Stunting disebabkan oleh banyak faktor yaitu genetik, status ekonomi, sanitasi lingkungan yang buruk, defisiensi zat gizi,  dan jarak kelahiran. Faktor faktor tersebut ya, Ibu-ibu yang dapat menyebabkan stunting. Disini, balitanya apa masih susah untuk makan yang sehat-sehat?" Mahasiswa KKN Kolaboratif 165

"Iya mbak, sulit makan. Sukanya nyemil ciki-ciki. Sulit makan sayur. Mau makan tapi makannya telur terus" Tutur ibu-ibu posyandu

"Wah, berarti ibu-ibu perlu untuk kreatif dalam memasak. Balita biasanya suka telur puyuh karena memiliki rasa yang enak ya, ibu-ibu. Nah, bisa dikreasikan  antara telur dan sayuran agar nafsu makan anak meningkat. Telur puyuh, meskipun kecil ternyata memiliki kandungan gizi yang baik bagi balita loh, ibu-ibu. Telur puyuh kaya vitamin dan nutrisi" Mahasiswa KKN Kolaboratif 165

Mahasiswa KKN Kolaboratif 165 membagikan telur puyuh pada balita-balita yang datang di Posyandu. Telur puyuh sendiri memiliki sumber vitamin B kompleks,dan terdapat vitamin B12, folat, dan riboflavin yang bermanfaat untuk kesehatan syaraf, sel darah merah dan metabolisme. Sumber mineral seperti zat besi, seng, dan fosfor yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang dan otot. Sumber lemak pada telur puyuh seperti omega 3yang penting untuk fungsi kognitif pada otak. Meskipun memiliki ukuran kecil, namun sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan balita sehingga dapat mencegah stunting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun