Mohon tunggu...
kkn165banyuglugur
kkn165banyuglugur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

KEL 165 DESA BANYUGLUGUR 🏫 : Universitas Jember 📍 : Desa Banyuglugur, Kec. Banyuglugur, Kab. Situbondo 🧭 : 10 Juli - 23 Agustus 2024

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemberdayaan Kelompok Perempuan Pesisir

26 Juli 2024   19:08 Diperbarui: 26 Juli 2024   19:11 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi kelompok UMKM srikandi (Dokpri)

Desa Banyuglugur, 25 Juli 2024 - Kelompok Srikandi merupakan sebuah komunitas yang terdiri dari perempuan pesisir yang bertujuan untuk memperkuat peran dan keterlibatan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan di daerah pesisir. Komunitas ini umumnya didirikan untuk memberdayakan perempuan dalam pengelolaan sumber daya alam, khususnya dalam bidang perikanan. 

Kelompok Srikandi juga berperan sebagai agen perubahan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan pesisir, membangun jaringan  kerjasama dengan pihak lain seperti CSR PT PLN. Setelah melalui serangkaian pelatihan yang diberikan oleh CSR PT PLN, kelompok srikandi saat ini telah memiliki produk olahan ikan yang sudah dipasarkan berupa sambal ikan. Terdapat empat macam sambal ikan yang diproduksi kelompok srikandi yaitu sambal tongkol, sambal teri, sambal cumi dan sambal bawang. Nama produk sambal ikan yang diproduksi yaitu "MOLI". 

Produk sambal moli (Dokpri)
Produk sambal moli (Dokpri)

Kunjungan ini melibatkan beberapa rangkaian kegiatan yang diawali dengan sesi pembukaan oleh Anggota Kelompok Srikandi yaitu Ibu Dika. Dalam sambutannya, Ibu Dika menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam mengolah hasil perikanan agar memiliki daya saing di pasaran. Selain itu, Ibu Dika juga menjelaskan cara memilih ikan yang baik untuk dijadikan bahan baku sambal ikan, teknik pembersihan ikan, dan proses pembuatan sambal ikan yang benar. Dalam proses pembuatannya menggunakan bahan utama ikan seperti ikan tongkol, cumi-cumi dan ikan teri. Kemudian untuk bahan pengawet alaminya menggunakan minyak goreng supaya sambal dapat bertahan lama untuk dikonsumsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun