Mohon tunggu...
KKN 15 UNUSA Desa Wedoroanom
KKN 15 UNUSA Desa Wedoroanom Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Mahasiswa KKN Kelompok 15 Desa Wedoroanom

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UNUSA Desa Wedoroanom Beri Penyuluhan Tentang Pencegahan dan Penanganan TBC

14 Agustus 2024   20:57 Diperbarui: 14 Agustus 2024   21:04 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengisian pretest/postest (Dokpri)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya terus melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat seperti kerja bakti, ikut mengajar di sekolahan dan penyuluhan ke sekolah maupun terhadap warga mengenai berbagai permasalahan kesehatan. Pada saat ini penyuluhan yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN UNUSA kelompok 15 yaitu tentang penyakit TBC.

Penyakit TBC menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang kerap kali menjadi perbincangan pemerintah dan sebagian warga karena penularannya yang sangat mudah. Di Indonesia tercatat sekitar 1.060.000 orang terjangkit TBC dengan 134.000 kematian akibat TBC. Pada kegiatan penyuluhan ini mahasiswa berkolaborasi dengan pemerintah desa untuk kelancaran dan hal ini merupakan salah satu bentuk keresahan yang di rasakan oleh pemerintah bagi warganya.

“TBC ini tiap tahunnya mengalami peningkatan, disisi lain pada pemberian pengetahuan dan kesadaran akan bahaya penyakit TBC ini salah satu program dari pemerintah yang harus dijalankan.” Kata Pak Badawi yang menjabat sebagai sekretaris desa.

Berdasarkan dari kalimat itu, memberi gambaran bagi kelompok dalam membentuk program kerja dan kegiatan yang harus dilakukan pada pelaksanaan KKN UNUSA 2024 ini. Dan pada hari senin 12 Agustus 2024 mahasiswa melaksanakan penyuluhan tentang penyakit TBC yang di hadiri oleh sekitar 40 kader dan beberapa warga desa.

Antusias kader desa dan warga memberikan semangat bagi mahasiswa yang bertugas menyampaikan materi. “Jujur saja, saya gugup tetapi melihat antusias dan respon warga serta kader desa yang begitu baik. Saya semakin semangat dan itu yang akan menjadi kesan buat bekal pulang nanti”. Ucap salah satu pemateri yang memberikan penyuluhan tentang penyakit TBC.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
“Dalam sesi penyampaian materi tadi, kami juga telah menghimbau bagi warga yang merasa memiliki keluarga dengan penyakit TBC untuk memisahkan alat makan antara keluarga yang terinfeksi dengan keluarga yang sehat” Ucap kak Dewi saleah satu pemateri hari ini.

Selain itu, pemberian pemahaman tentang etika batuk dan bersin yang benar, membuang ludah tidak boleh sembarangan, himbauan tentang pemberian vaksin BCG pada bayi berusia 0-1 bulan, serta himbauan tentang konsumsi obat OAT (Obat Anti Tuberkulosis) juga dijelaskan oleh mahasiswa dengan sebaik mungkin.

Dengan pemberian penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran warga akan pentingnya menjaga diri dari penyakit TBC untuk memutus rantai penyebaran penyakit TBC baik bagi warga desa maupun seluruh Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun