KKN UMD UNEJ Kelompok 158 yang bertempat di Desa Tenggir Kabupaten Situbondo, memiliki program kerja TERANG. Program kerja ini berlatar belakang dari rendahnya angka SDG's Desa Tenggir terkait kepedulian terhadap lingkungan. Disamping itu, di desa ini tidak tampak adanya tempat pembuangan sampah akhir. Hal tersebut menjadikan masyarakat mengambil langkah yang lebih mudah, yaitu untuk membuang sampah di sungai atau membakarnya. Jika kebiasaan ini terus dilanjutkan, maka akan berdampak pada berbagai masalah nantinya. Selain itu, di Desa Tenggir ini terdapat banyak UMKM yang memproduksi kerupuk, rempeyek, atau rengginang yang menghasilkan cukup banyak limbah minyak jelantah. Jika limbah tersebut dibuang secara langsung, akan berdampak buruk terhadap lingkungan. Berdasarkan dari latar belakang tersebut, kelompok 158 merencanakan 2 buah program kerja terkait lingkungan. TERANG merupakan program kerja "Tenggir Ramah Lingkungan" yang bertujuan untuk mengurangi limbah di masyarakat.Â
Program kerja pertama adalah pemanfaatan sampah plastik menjadi ecobrick. Program kerja ini terdiri atas kegiatan sosialisasi dan juga pelatihan. Sasaran dari program kerja ini meliputi siswa SD Negeri 1 Tenggir dan juga SD Negeri 2 Tenggir. Kegiatan di kedua SD ini diawali dengan sosialisasi pengenalan terhadap jenis-jenis sampah. Kemudian pada SDN 1 Tenggir dilanjutkan dengan kegiatan menghias taman bersama dengan siswa siswinya. Taman dihias dengan menggunakan botol plastik bekas yang dicat dan diisi dengan kerikil. Selain itu juga dilakukan taman juga dihias dengan kerikil berbagai warna agar lebih menarik. Menghias taman ini dilaksanakan selama 2 hari, dimulai pada sore hari Jumat bertepatan dengan pelaksanaan latihan pramuka, dan dilanjutkan pada Sabtu pagi dengan dibantu siswa-siswi kelas 6.
Pelaksanaan program kerja kerja ecobrick dilanjutkan dengan sosialisasi di SD Negeri 2 Tenggir. Setelah melakukan sosialisasi, dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan ecobrick kepada siswa kelas 4, 5, dan 6. Kelompok KKN 158 melakukan pendampingan selama pengerjaan ecobrick agar siswa lebih memahami proses pembuatan ecobrick. Dari pengerjaan ecobrick ini, dihasilkan 9 buah ecobrick. Ecobrick yang telah dikumpulkan kemudian disulap menjadi bahan untuk pembuatan meja. Meja ini diberikan kepada pihak sekolah agar dapat dimanfaatkan. Selain sosialisasi di SD, kelompok 158 juga melakukan sosialisasi kepada perangkat desa dan masyarakat umum di Balai Desa Tenggir agar masyarakat juga mengetahui pemilahan dan pemanfaatan sampah.
Program kerja kedua yang dilaksanakan oleh Kelompok 158 di Desa Tenggir adalah pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun padat dan lilin aromatik. Kegiatan dimulai dengan pendekatan pada UMKM yang sekiranya dapat memberikan bantuan berupa minyak jelantah untuk kelangsungan program kerja. Dari beberapa UMKM tersebut, minyak dikumpulkan untuk kemudian dilakukan proses pembuatan produk. Dalam percobaan pertama, Kelompok 158 sudah berhasil menciptakan sabun padat. Namun percobaan masih dilakukan guna menemukan sabun dengan aroma harum, dan akhirnya dilakukan penambahan bibit parfum. Produk lainnya dari minyak jelantah hasil UMKM ini adalah lilin aromatik. Dalam pembuatannya, adonan lilin dicampur dengan minyak kayu putih untuk menghasilkan aroma yang menenangkan.
Setelah berhasil membuat produk sabun padat dan lilin aromatik, Kelompok 158 melakukan pelatihan kepada ibu-ibu PKK dan kader dari beberapa posyandu. pelatihan ini berisi pengenalan minyak jelantah dan bahaya minyak jelantah terhadap lingkungan, kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan lilin aromatik dengan melibatkan peserta dalam pembuatannya.Â
Kegiatan selanjutnya adalah sosialisasi program kerja secara umum yang dilakukan di Balai Desa Tenggir dengan peserta yang lebih banyak. Pesertanya meliputi perangkat desa, kader posyandu, ibu-ibu PKK, serta masyarakat sekitar. Pada kegiatan sosialisasi ini dijelaskan mengenai lingkungan, ecobrick, juga minyak jelantah. Berbeda dari kegiatan pelatihan, pada kegiatan sosialisasi ini, dijelaskan bagaimana membuat ecobrick  beserta dengan praktik langsung. Pada kegiatan sosialisasi juga dilakukan demonstrasi pembuatan sabun padat. Agar para peserta tetap mengetahui proses pembuatan lilin aromatik, maka dilakukan pemutaran video langkah-langkah pembuatan lilin aromatik. Tidak hanya langkah pembuatan saja, pada kegiatan sosialisasi ini Kelompok 158 membagikan produk jadi dari sabun padat dan juga lilin aromatik sebagai souvenir untuk peserta sosialisasi. Untuk keberlanjutan dari program kerja ini, kelompok 158 menyerahkan peralatan dan juga bahan-bahan dari pembuatan kedua produk kepada perwakilan ibu PKK. Kegiatan selanjutnya adalah sosialisasi program kerja secara umum yang dilakukan di Balai Desa Tenggir dengan peserta yang lebih banyak. Pesertanya meliputi perangkat desa, kader posyandu, ibu-ibu PKK, serta masyarakat sekitar. Pada kegiatan sosialisasi ini dijelaskan mengenai lingkungan, ecobrick, juga minyak jelantah. Berbeda dari kegiatan pelatihan, pada kegiatan sosialisasi ini, dijelaskan bagaimana membuat ecobrick  beserta dengan praktik langsung. Pada kegiatan sosialisasi juga dilakukan demonstrasi pembuatan sabun padat. Agar para peserta tetap mengetahui proses pembuatan lilin aromatik, maka dilakukan pemutaran video langkah-langkah pembuatan lilin aromatik. Tidak hanya langkah pembuatan saja, pada kegiatan sosialisasi ini Kelompok 158 membagikan produk jadi dari sabun padat dan juga lilin aromatik sebagai souvenir untuk peserta sosialisasi. Untuk keberlanjutan dari program kerja ini, kelompok 158 menyerahkan peralatan dan juga bahan-bahan dari pembuatan kedua produk kepada perwakilan ibu PKK.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H