Mohon tunggu...
KKN RDR77
KKN RDR77 Mohon Tunggu... Freelancer - KKN RDR 77 UIN Walisongo

Media Publikasi kegiatan Kelompok 18 KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kreatif, Mahasiswa KKN RDR UIN Walisongo Edukasi Pendidikan Seks Melalui Kegiatan Bernyanyi

17 November 2021   12:37 Diperbarui: 17 November 2021   12:55 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam rangka menyelesaikan program KKN Regular dari Rumah (RDR) mahasiswa progam studi Psikologi UIN Walisongo Semarang  asal Desa Majalangu Kec. Watukumpul Kab. Pemalang memiliki program kerja unik dan kreatif. Program tersebut adalah Keeegitan edukasi pendidikan seks melalui kegiatan bernyanyi (14\11)

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengedukasi para anak usia dini mengenai pendidikan sekksual dan menghindarkannya pada potensi menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual. Kegiatan ini dilaksanakan bersama anak anak sekitar tempat tinggal dan dilaksanakan sebagai kegiatan pasca prograam bimbingan belajar.

Lagu yang diajarkan adalah lagu ciptaan psikolog anak yang sangat  dikenal, yaitu Bunda Eli Risman Musa yang berjudul "Tubuhku Sangat Berharga" dan "Mengenal Sentuhan". Lag tersebut secara langsung mengajarkan anak untk mengenali sentuhan yang wajar dan sentuhan yang berpotensi  pada tindak pelecehan. Selain itu, anak juga diberi arahan mengenai tindakan yang harus dilakukan anaak apabila mendapatan tindakan pelecehan maupun kekerasan secara seksual.

"Anak anak  itu suka dengan kegiatan yang mengibur dan menyenangkan. Maka saya mencoba menyelipkan nillai nilai dan pesan pesan berkaitan pendidikan seks melalui kegiataan bernyanyi. Karena pendidikan seks jika disampaikan dengan metode yang salah akan menjadi multitafasir terlebih masih banyak orang tua yang menganggapnya sebagai  hal tabu jadi dilarang diajarkan pada anak kecil" jelas Adis.

Adis selaku mahasiswa program studi psikologi dengan konsentrasi pendidikan berharap agar baik orangtua maupun tenaga pendidik bisa lebih kreatif dalam menyampaikan pembelajaran. Selain itu, Ia juga berharap agar para agen pendidik bisa lebih berpikiran terbuka termasuk kepada isu-isu seputar pendidikan seksual.

Penulis : Adis Hadisah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun