Berdasarkan data dari Making Oceans Plastic Free (2017), rata-rata terdapat 182,7 miliar kantong plastik digunakan di Indonesia setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, bobot total sampah kantong plastik di Indonesia mencapai 1.278.900 ton per tahunnya. Dengan banyaknya penggunaan plastik yang menghasilkan sampah, maka perlu diadakannya pembinaan dan pendampingan terkait pengolahan limbah yang bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah plastik. Pengolahan limbah yang berupa sampah plastik ini juga memiliki tujuan membuat inovasi produk dan menambah nilai jual suatu barang.
Menanamkan rasa cinta alam dan kepedulian terhadap lingkungan harus dimulai sejak dini. Untuk itu dalam hal ini, target yang dituju adalah pelajar sekolah dasar dengan mahasiswa KKN UMD 154 yang mengadakan sosialisasi pengolahan sampah plastik menjadi sebuah produk yang dapat dimanfaatkan kembali. Salah satu alternatifnya yaitu pembuatan ecobrick. Ecobrick sendiri merupakan salah satu alternatif yang sudah banyak diterapkan oleh masyarakat umum dalam mengolah limbah plastik.
SDN 1 Juglangan merupakan salah satu sekolah dasar negeri di Desa Juglangan yang menjadi sekolah tujuan dalam penyelenggaraan sosialisasi dan pembuatan ecobrick. Sekolah ini sebelumnya pun telah menerapkan pengolahan sampah P4 dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka-nya. Farida S.Pd. SD selaku kepala sekolah SDN 1 Juglangan menyatakan dukungannya terhadap program yang akan diadakan oleh Mahasiswa KKN UMD 154 di sekolah tersebut. “Program ini sangat selaras dan sejalan dengan program sekolah di Kurikulum Merdeka yang kami laksanakan,” tutur Ibu Farida. (Selasa, 8/8)
Lantas, pada Kamis (10/8) Mahasiswa KKN UMD 154 melakukan kunjungan penuh pertama kalinya ke SDN 1 Juglangan guna melaksanakan pendampingan kepada siswa-siswi SDN 1 Juglangan terkait pentingnya peduli terhadap lingkungan dengan mengolah sampah plastik menjadi ecobrick. Antusiasme siswa-siswi SDN 1 Juglangan dalam proses pembuatan ecobrick berhasil menambah semangat untuk Mahasiswa KKN UMD 154 sendiri.
Nantinya, hasil ecobrick yang selesai dibuat oleh siswa-siswi SDN 1 Juglangan akan dirangkai menjadi sebuah rak sepatu dengan dimensi 120 × 30 cm. Hasil pembuatan rak sepatu dari ecobrick ini bertujuan menambah pemahaman siswa-siswi SDN 1 Juglangan bahwa limbah plastik tidak hanya akan berupa sampah terbuang dan tak terpakai, namun masih dapat diolah kembali menjadi barang yang bermanfaat. Harapannya setelah dilakukan praktik pembuatan rak sepatu dari ecobrick ini siswa-siswi dapat menerapkan pengolahan limbah plastik pada kehidpuan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H