Pasuruan, Senin 05 & 12 Agustus 2024-07.00 WIB-Selesai
KKN Kel. 07 Kelurahan Tambaan-Universitas PGRI Wiranegara
"Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju dengan sumber daya manusia yang unggul. Namun, masalah stunting menjadi ancaman serius bagi terwujudnya generasi emas Indonesia. Untuk itu, berbagai pihak bahu-membahu dalam program 'Stunting Dibantai' dengan tujuan menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan produktif."Â
https://kominfo.pasuruankota.go.id/ Turunnya angka prevalensi stunting di Kota Pasuruan pada tahun 2023 tidak lantas membuat Pemkot Pasuruan berleha-leha. Justru sebaliknya, Pemkot menjadikan hal ini sebagai momentum untuk terus gaspol menggenjot penurunan angka balita stunting demi mencapai target di bawah 5 persen pada 2024. Salah satu kebijakan yang akan terus dilakukan adalah melanjutkan program Grebek Stunting yang dinilai mampu memberikan dampak signifikan bagi penurunan stunting.
Hal tersebut diutarakan Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, pada rapat jelang kick off Grebek Stunting Tahun 2024, di ruang Untung Suropati I, Selasa (11/6) pagi. Mas Adi menegaskan bahwa turunnya angka prevalensi stunting tahun 2023 hingga tembus angka 11,7 persen jangan sampai memberikan euforia berlebihan. Hal yang harus diantisipasi menurut Mas Adi adalah munculnya balita stunting baru.
''Angka 11,7 persen di 2023 jangan membuat kita terlalu bereuforia. Kita harus antisipasi munculnya balita stunting baru. Jangan sampai balita lama yang stunting sudah lulus, malah nambah ada yang baru'' ujar Mas Adi.
Kegiatan "Grebek Stunting" memiliki tujuan utama untuk mencegah dan menurunkan angka stunting di suatu wilayah. Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis sejak dalam kandungan dan dua tahun pertama kehidupan. Adapun tujuan dari kegiatan grebek stunting adalah (1) untuk mengidentifikasi anak-anak yang mengalami stunting atau berisiko stunting sedini mungkin, (2) Untuk Meningkatan kesadaran masyarakat, dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), (3) Kolaborasi lintas sektor: Membangun sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait untuk bersama-sama mengatasi masalah stunting.
Kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan dalam grebek stunting antara lain; Penyuluhan gizi, Pemeriksaan kesehatan, Pemberian makanan tambahan, Kunjungan rumah. Dengan berbagai kegiatan tersebut, diharapkan angka stunting dapat ditekan secara signifikan, sehingga terwujud generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif.