Kelompok KKN UMD 146 Periode II telah melakukan observasi di Desa Landangan, Kec. Kapongan, Kab. Situbondo dan setelah melewati beberapa identifikasi, KKN 146 mengedentifikasi bahwa kotoran hewan khususnya hewan sapi adalah salah satu limbah yang paling banyak ditemui di desa Landangan sehingga akhirnya KKN 146 mendapatkan ide untuk membuat pupuk organik atau bokashi dari kotoran hewan.Â
Bokashi sendiri adalah metode penguraian atau fermentasi organik yang menggunakan mikroorganisme untuk mengolah limbah organik menjadi pupuk yang kaya akan nutrisi dan lebih mudah diserap oleh tanaman. Yang membedakan bokashi lain dengan bokashi yang dihasilkan oleh KKN 146 adalah bahan utama yang digunakan yaitu buah mangrove dan tumbuhan katang-katang, kedua bahan itu digunakan oleh KKN 146 karena memiliki alasan khusus yaitu buah mangrove adalah salah satu tumbuhan yang banyak ditemui di pantai tanjung batu desa Landangan dan pemanfaatannya masih kurang sehingga KKN 146 memaksimalkan pemanfaatan buah mangrove tersebut.Â
Selanjutnya tumbuhan katang-katang adalah salah satu tumbuhan menjalar yang juga mudah ditemukan di desa Landangan alasan menggunakan katang-katang karena dari tanaman katang-katang diperoleh sejumlah mikroorganisme yang berperan menghasilkan IAA dan pelarut fosfat tertinggi, sehingga mampu memacu pertumbuhan tanaman sehingga saat digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan pupuk bokashi maka memungkinkan untuk lebih mempercepat proses penyuburan tanaman yang diberi pupuk bokashi nantinya.
 Pembuatan bokashi ini dilakukan oleh mahasiswa KKN 146 pada Minggu, 6 Agustus 2023 bersama pemuda dan perangkat desa serta didampingi oleh pegiat lingkungan. Pengolahan kotoran hewan tersebut memanfaatkan pemakaian EM4, EM4 merupakan bakteri yang telah dibuat untuk membantu dalam proses pembusukan pupuk kandang. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat Desa Landangan tentang pengelolaan limbah dan pemanfaatannya sebagai pupuk organik. Lokasi pengolahan ini bertempatan di pantai yang telah disiapkan di Desa Landangan. Berikut adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tim KKN UMD 146:
Persiapan dan Penyiapan Bahan: KKN 146 Â melakukan persiapan dengan membersihkan lokasi pengolahan dan menyiapkan peralatan yang diperlukan seperti wadah pengumpulan, alat pengaduk, dan EM4. EM4 digunakan untuk fermentasi dari kotoran hewan agar menjadi bokashi. Produk EM4 yang dibuat memanfaatkan bahan utama mangrove dan tanaman katang-katang, yang mana dipilih karena kedua tanaman tersebut merupakan tanaman yang berpotensi pada Desa Landangan
Pengumpulan Limbah Kotoran Hewan: Limbah kotoran hewan dari hewan ternak sapi yang ada di Desa Landangan dikumpulkan oleh tim. Limbah tersebut diangkut dengan wadah yang telah disiapkan.
Pengolahan Limbah: Limbah kotoran hewan yang telah dikumpulkan diolah dengan mencampurkannya dengan EM4. EM4 dicampurkan dengan cara disemprotkan secara merata hingga tingkat kelembapan 20% dan ditempatkan dengan penutup untuk proses fermentasi.
Proses Fermentasi: Di tempat fermentasi dengan penutup berisi campuran limbah kotoran hewan dan EM4 ditutup rapat dan dibiarkan selama beberapa minggu untuk proses fermentasi. Proses ini akan menghasilkan bokashi yang kaya akan nutrisi dan mikroorganisme yang baik untuk tanah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H