Mohon tunggu...
KKN 145 UMD Universitas Jember
KKN 145 UMD Universitas Jember Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN Unej Membangun Desa (UMD) periode II Tahun 2024 yang terdiri dari 12 orang dan berlokasi di Desa Dawuhan Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Solusi Pertanian Berkelanjutan: Edukasi dan Demonstrasi PANIKS (Pupuk Organik Cair Keong Sawah) di Desa Dawuhan

1 Agustus 2024   13:47 Diperbarui: 1 Agustus 2024   13:48 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi dan Praktik Sumber Pembuatan POC dari Keong SawahSumber: Koleksi Pribadi

Desa Dawuhan terkenal dengan lahan pertaniannya yang luas dan produktif serta hasil panen padi yang melimpah. Namun, sejalan dengan hal tersebut para petani mengeluhkan adanya hama yang mengancam hasil panen mereka. Salah satu serangan hama yang terdapat pada tanaman padi ialah keong sawah. Hama keong sawah memakan jaringan daun dan batang yang menyebabkan kerusakan pada tanaman sehingga mempengaruhi kualitas dan hasil panen, menyebarkan penyakit pada tanaman padi, dan merusak kualitas tanah. 

Di lain sisi, para petani Desa Dawuhan juga mengalami permasalahan pupuk yang diakibatkan regulasi pupuk subsidi dari pusat sering kali tidak mencakup kebutuhan seluruh petani secara merata, sehingga memicu ketimpangan dalam distribusi yang dapat menghambat produktivitas pertanian. 

Dengan adanya keterbatasan pasokan, pemerintah desa terpaksa membagi pupuk subsidi secara rata berdasarkan luas lahan yang dimiliki oleh setiap petani. Meskipun kebijakan ini bertujuan untuk memberikan keadilan, kenyataannya sering kali tidak mencerminkan kebutuhan spesifik dari masing-masing petani, yang pada akhirnya dapat mengurangi efisiensi penggunaan pupuk dan berdampak negatif pada hasil panen.

Dari beberapa permasalahan dalam sektor pertanian tersebut kelompok KKN 145 melaksanakan program pengembangan pupuk organik cair dengan memanfaatkan keong sawah sebagai solusi ganda untuk permasalahan hama dan pupuk subsidi di Desa Dawuhan. Oleh karenanya, kelompok KKN UMD 145 menyusun program penyuluhan mengenai pembuatan pupuk organik cair keong sawah (PANIKS) bagi para petani di Desa Dawuhan. 

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jum'at, 26 Juli 2024 dan bertempat di rumah Bapak Abu Bakar (Ketua Kelompok Tani Sumber Rahayu II A). Dalam kegiatan ini KKN UMD 145 mengundang lima kelompok tani yang terdiri dari Kelompok Sumber Rahayu ll, Kelompok Sumber Rahayu ll A, Kelompok Tani Makmur lB, Kelompok Sumber Rahayu lA, dan Kelompok Sumber Rahayu l. Selain itu, kelompok KKN 145 bekerja sama dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Kegiatan penyuluhan ini juga turut dihadiri oleh perwakilan Perangkat Desa Dawuhan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas. 

Kegiatan penyuluhan di awali dengan program dari BPP mengenai Sosialisasi dan Pembagian Benih Nutrizing (Padi), Pestisida dan Fungisida Nabati. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Edukasi dan Demontrasi PANIKS (Pupuk Organik Cair Keong Sawah) yang dimulai dengan penyampaian materi oleh ibu Dewi Komalasari sebagai Programmer BPP Tangsil dan ibu Maffilda Wahyuningtyas sebagai Penyuluh Desa Dawuhan. Materi yang disampaikan berupa manfaat POC dari keong sawah dan cara pembuatannya. Petani juga diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan bertanya langsung kepada para ahli. 

Selama kegiatan berlangsung para peserta terlihat sangat antusias menyambut inovasi PANIKS dilihat dari kelompok tani yang aktif bertanya untuk menggali informasi yang lebih detail. Terlebih pada kegiatan demonstrasi para petani sangat senang dilibatkan secara langsung dalam proses pembuatan PANIKS, mengingat bahan dan cara pembuatan yang cukup mudah sehingga petani dapat membuatnya secara mandiri di rumah. 

Kelompok KKN 145 berharap PANIKS dapat digunakan sebagai metode pertanian berkelanjutan yang membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, serta menawarkan solusi efektif untuk meningkatkan produktivitas pertanian. 

Mengingat inovasi ini memberikan solusi berkelanjutan dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar petani, mengurangi ketergantungan pada pupuk subsidi, dan mengatasi masalah hama. Pupuk ini tidak hanya mampu meningkatkan kesuburan tanah secara alami dan memperbaiki kualitas tanaman padi, tetapi juga mengurangi populasi keong sawah yang berlebihan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun