Pencegahan Diare, Mahasiswa KKN Kolaborasi 141 Adakan Sosialisasi Pembuatan Minuman Herbal

Petung, Bangsalsari (14/8/2023) - Banyaknya kasus diare di desa Petung, mahasiswa KKN kolaborasi Jember kelompok 141 adakan sosialisasi dan pelatihan pembuatan minuman herbal untuk mengatasi penyakit diare.

Kegiatan yang dilakukan di Aula Balai Desa Petung ini melibatkan bidan desa, perawat desa dan ibu-ibu kader desa Petung. Berdasarkan data yang diperoleh dari puskesmas Bangsalsari per bulan Juli 2023, diare merupakan kasus nomor 5 tertinggi di Desa Petung.

Kegiatan ini diawali dengan penyampaian materi mengenai bahaya dari penyakit diare, dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan minuman herbal daun kelor serta diakhiri dengan pelatihan pemanfaatan vertical garden untuk budidaya TOGA (tanaman obat keluarga).

Produk minuman herbal Madjelor/ Dok KKN kolaborasi Jember

Minuman herbal yang diberi nama "Madjelor" merupakan minuman dengan bahan utama daun kelor dengan bahan tambahan jahe dan madu. Pemilihan daun kelor sebagai bahan dasar minuman tersebut karena kadungan yang ada didalamnya, yaitu Tannin yang dipercaya dapat mengatasi diare. Selain itu, daun kelor juga mudah sekali didapatkan serta dibudidayakan.

Pemberian hadiah vertical garden kepada ibu-ibu kader yang aktif/ Dok KKN kolaborasi Jember

Selain itu mahasiswa KKN kolaborasi 141 juga mengadakan Pelatihan pemanfaatan vertical garden untuk budidaya TOGA (tanaman obat keluarga). Vertical garden merupakan media tanam dengan tanaman yang ditata secara vertikal ke atas dalam bidang tegak lurus atau posisi berdiri.

Kegiatan ini mendapatkan respon positif serta antusias dari ibu-ibu kader. Rona Puspita Ramadhani selaku penanggung jawab kegiatan mengatakan "ibu-ibu kader sangat antusias, hal tersebut dapat dilihat dari aktifnya dalam tanya-jawab serta fokus memperhatikan"

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengajak masyarakat memanfaatkan serta mengolah potensi dari tanaman herbal di sekitar Desa Petung menjadi minuman herbal yang dapat mengatasi diare. Selain itu produk ini bisa menjadi ide usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bagi masyarakat serta bisa memanfaatkan lahan sempit untuk bisa dijadikan budidaya TOGA. Kegiatan ini diharapkan mematahkan stigma masyarakat terkait obat herbal yang pahit dan berbau.