Inovasi My Jelly Pro (Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi) di Desa Petung.
KKN Kolaborasi 141 Jember :Menariknya, lilin aromaterapi ini merupakan aplikasi lain dari lilin yang sudah ada. Dalam pembuatan lilin aromaterapi memerlukan dua bahan utama yaitu paraffin atau lilin mentah dan minyak jelantah yang sangat mudah didapatkan. Minyak jelantah adalah minyak yang telah digunakan berulangkali.Â
Penggunaan minyak goreng yang berulang-ulang pada suhu yang tinggi akan menyebabkan reaksi degradasi (hidrolisis, polimerisasi dan oksidasi) dalam minyak sehingga menurunkan kualitas dari minyak goreng. Didalam lilin aromaterapi tersebut juga ditambahkan minyak aroma (essential oil) yang memiliki efek aromaterapi. Aromaterapi sendiri memiliki sifat yang menenangkan dan memiliki aroma yang menyegarkan. Lilin aromaterapi memberikan efek menenangkan apabila dibakar.
Dipilihnya minyak jelantah untuk membuat inovasi itu karena ingin memanfaatkan limbah yang ada di daerah Petung. Karena sebagian besar warga Desa Petung mempunyai usaha produksi tahu goreng. Berawal dari permasalahan ini kami  berinisiatif untuk membuat lilin aromaterapi dari limbah minyak jelantah. Limbah minyak jelantah jika dibuang mencemari lingkungan lebih baik dimanfaatkan menjadi lilin aromaterapi. Bahan utama pembuatan lilin aromaterapi selain dari limbah minyak produksi tahu goreng juga mudah di dapat dari limbah rumah tangga. Selain itu, lilin aromaterapi ini bisa menjadi ide bisnis masyarakat Desa Petung.
Menurut Ketua KKN Andriyan Agasuyasevy Marcello, menyarankan agar bahan yang digunakan untuk membuat lilin aromaterapi tersebut ialah aroma essential oil yang memiliki sifat yang menenangkan dengan aroma yang menyegarkan. Misalnya green tea, lavender dan mawar. Karena aroma essential oil tersebut memiliki banyak manfaat, diantaranya meningkatkan energi (energizer), sedasi, penenang, dan calming. Dari aroma essential oil diatas bisa diganti dengan aroma essential oil yang lain seperti sereh, lemon atau minyak kayu putih yang lebih mudah untuk didapatkan.
Sesuai dengan presentasi kami kepada Bapak Muhammad Ridwan selaku Kepala Desa Petung, menyarankan agar sosialisasi dan demonstrasi My Jelly Pro tersebut dilaksanakan disemua Dusun yang terdapat di Desa Petung yaitu : Dusun Krajan, Dusun Paguan, Dusun Glagasan, dan Dusun Sira'an.
Mahasiswa KKN Kolaborasi 141 Jember di Desa Petung menjabarkan alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu  kompor, panci, sendok, minyak jelantah, paraffin (bisa diganti menggunakan lilin yang sudah dihancurkan), pewarna lilin (bisa diganti dengan krayon bekas), essential oil, tusuk gigi/ lidi, sumbu lilin dan pot alumunium.
Sosialisasi dan demonstrasi dihadiri warga setiap Dusun yang ada di Desa Petung terutama ibu-ibu. Mereka membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah dengan alat dan bahan yang sudah kami sediakan.
Pada saat pelaksanaan sosialisasi dan demonstrasi para warga sangat antusias sekali karena selama ini mereka belum mengetahui manfaat dari limbah minyak jelantah yang biasanya terbuang, namun dengan adanya kegiatan ini bersama anak KKN Kolaborasi 141 Jember di Desa Petung, minyak jelantah menjadi sangat berguna dan memiliki nilai ekonomis bagi warga.
"Seru dan sangat bermanfaat, untuk lilinnya bisa digunakan saat padam, untuk aroma lilin aromaterapi sangat kuat, bisa untuk souvenir dan menambah pengalaman" Ujar kata salah satu warga Desa Petung yang mengikuti kegiatan sosialisasi dan demonstrasi pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah
Sementara penanggungjawab kegiatan program kerja ini memberikan nama produk lilin aromaterapi 'MY JELLY PRO (Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi)'.