Mohon tunggu...
KKN Kloposawit
KKN Kloposawit Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - KKN Kolaboratif Universitas Jember Peduli Semeru 2022

Kelompok 14 Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Turunkan Angka Stunting, KKN UNEJ Peduli Semeru Kenalkan dan Pantau Penggunaan Aplikasi Primaku

30 Januari 2022   21:25 Diperbarui: 30 Januari 2022   21:33 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengukuran Tinggi Balita di Puskesmas Pembantu Kloposawit/dokpri

Universitas Jember (UNEJ) menggelar kembali program KKN (Kuliah Kerja Nyata) secara offline. Terdapat 15 kelompok yang diterjunkan di Kecamatan Candipuro, Lumajang dengan membawa 4 tema, antara lain Desa Tanggap Bencana, Literasi, Kewirausahaan, serta Stunting dan Sanitasi Lingkungan. Diharapkan 4 tematik tersebut dapat membantu desa dalam mengembangkan potensinya serta menangani masalahnya. 

Kelompok 14  dengan Dosen Pembimbing Lapang (DPL) yaitu Dr. Eko Crys Endrayadi, S.S., M.Hum. ditempatkan di Desa Kloposawait yang terdiri dari 6 dusun, diantaranya Krajan, Pancut, Rojobalen, Selorejo, Kebonjati, dan Jurang Geger. Marjoko, sebagai kepala desa mengungkapkan terdapat berbagai potensi permasalahan dalam bidang kesehatan dan kebersihan lingkungan yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.

Permasalahan besar yang dihadapi adalah tingginya angka stunting hingga menembus angka 36 balita. Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehinga menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak. "Jumlah penderita stunting di Desa Kloposawit mencapai angka 36. Penderita stunting ini diderita oleh anak-anak sekitar usia 0 hingga 5 tahun (Balita)" Jelas Mita selaku Bidan Desa (13/1). Tingginya angka stunting tersebut dapat menyebabkan penurunan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa depan.

Pelatihan Aplikasi Primaku kepada Ibu-Ibu di Desa Kloposawit
Pelatihan Aplikasi Primaku kepada Ibu-Ibu di Desa Kloposawit
Dari permasalahan tersebut, tim KKN UNEJ Tematik Stunting dan Sanitasi Lingkungan memiliki program kerja yakni memberdayakan ibu dari anak penderita stunting untuk menggunakan suatu aplikasi yang bernama Primaku. Diharapkan dengan program kerja ini dapat dijadikan perbaikan kualitas anak khususnya penderita stunting dalam hal nilai gizi makanan yang dikonsumsi anak di Desa Kloposawit.

Pendampingan Aplikasi Primaku kepada Ibu-Ibu di Desa Kloposawit/dokpri
Pendampingan Aplikasi Primaku kepada Ibu-Ibu di Desa Kloposawit/dokpri
Pengenalan aplikasi Primaku dilakukan kepada 8 sasaran yang menjadi perwakilan tiap dusunnya. Kegiatan ini dilakukan secara door to door oleh tim KKN UNEJ dengan melakukan sosialiasi mengenai stunting dan aplikasi Primaku dalam memantau tumbuh kembang balita. Penggunaan Primaku ini berdampak positif terhadap sasaran, karena dengan hanya memasukkan data fisik anak berupa berat dan tinggi badan, serta lingkar kepala maka ibu dari anak yang bersangkutan akan mengetahui cukup atau tidaknya gizi anak berdasarkan data fisik yang dimasukkan. 

Primaku ini juga memuat berbagai artikel tentang kesehatan ibu dan anak yang dapat digunakan sebagai media informasi untuk meningkatkan nilai gizi anak. Antusiasme sasaran terhadap penggunaan Primaku dalam mendukung keberhasilan program kerja ini ditunjukkan dengan keberlanjutan ibu dalam menjalankan aplikasi Primaku serta terpantaunya gizi anak penderita stunting agar bisa ditingkatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun