Universitas Jember (UNEJ) menggelar kembali program KKN (Kuliah Kerja Nyata) secara offline. Terdapat 15 kelompok yang diterjunkan di Kecamatan Candipuro, Lumajang dengan membawa 4 tema, antara lain Desa Tanggap Bencana, Literasi, Kewirausahaan, serta Stunting dan Sanitasi Lingkungan. Diharapkan 4 tematik tersebut dapat membantu desa dalam mengembangkan potensinya serta menangani masalahnya.Â
Kelompok 14 Â dengan Dosen Pembimbing Lapang (DPL) yaitu Dr. Eko Crys Endrayadi, S.S., M.Hum. ditempatkan di Desa Kloposawait yang terdiri dari 6 dusun, diantaranya Krajan, Pancut, Rojobalen, Selorejo, Kebonjati, dan Jurang Geger. Marjoko, sebagai kepala desa mengungkapkan terdapat berbagai potensi permasalahan dalam bidang kesehatan dan kebersihan lingkungan yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.
stunting hingga menembus angka 36 balita. Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehinga menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak. "Jumlah penderita stunting di Desa Kloposawit mencapai angka 36. Penderita stunting ini diderita oleh anak-anak sekitar usia 0 hingga 5 tahun (Balita)" Jelas Mita selaku Bidan Desa (13/1). Tingginya angka stunting tersebut dapat menyebabkan penurunan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa depan.
Permasalahan besar yang dihadapi adalah tingginya angkaDari permasalahan tersebut, tim KKN UNEJ Tematik Stunting dan Sanitasi Lingkungan memiliki program kerja yakni memberdayakan ibu dari anak penderita stunting untuk menggunakan suatu aplikasi yang bernama Primaku. Diharapkan dengan program kerja ini dapat dijadikan perbaikan kualitas anak khususnya penderita stunting dalam hal nilai gizi makanan yang dikonsumsi anak di Desa Kloposawit.
Pengenalan aplikasi Primaku dilakukan kepada 8 sasaran yang menjadi perwakilan tiap dusunnya. Kegiatan ini dilakukan secara door to door oleh tim KKN UNEJ dengan melakukan sosialiasi mengenai stunting dan aplikasi Primaku dalam memantau tumbuh kembang balita. Penggunaan Primaku ini berdampak positif terhadap sasaran, karena dengan hanya memasukkan data fisik anak berupa berat dan tinggi badan, serta lingkar kepala maka ibu dari anak yang bersangkutan akan mengetahui cukup atau tidaknya gizi anak berdasarkan data fisik yang dimasukkan.Â
Primaku ini juga memuat berbagai artikel tentang kesehatan ibu dan anak yang dapat digunakan sebagai media informasi untuk meningkatkan nilai gizi anak. Antusiasme sasaran terhadap penggunaan Primaku dalam mendukung keberhasilan program kerja ini ditunjukkan dengan keberlanjutan ibu dalam menjalankan aplikasi Primaku serta terpantaunya gizi anak penderita stunting agar bisa ditingkatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H