Jambesari, Sumberbaru-- Mahasiswa KKN Kolaboratif 132 dari Kabupaten Jember memulai kegiatan di Desa Jambesari dengan penuh semangat dan antusiasme. Program ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi desa dan mengembangkan inovasi yang dapat meningkatkan nilai jual produk lokal, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Ketua tim KKN, Farhan, menyampaikan tujuan utama dari program ini. "Tujuan kita melakukan KKN Kolaboratif di Desa Jambesari ini adalah untuk mengetahui potensi yang ada di Desa Jambesari dan selanjutnya akan dijadikan sebuah inovasi sehingga nantinya dapat menghasilkan nilai jual di desa ini," ujar Farhan. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat desa dalam mencapai tujuan tersebut.
Sambutan hangat juga datang dari Pak Agus, Sekretaris Desa Jambesari, yang menyambut kedatangan tim KKN dengan penuh harapan. Dalam pidatonya, Pak Agus menjelaskan bahwa sebagian besar masyarakat desa bekerja sebagai petani dan peternak. "Masyarakat Desa Jambesari ini sebagian besar bermata pencaharian sebagai peternak dan pekebun. Kebun di desa ini salah satunya adalah kebun manggis dimana pada bulan Juni kemarin merupakan musim panen untuk manggis," tuturnya. Selain manggis, desa ini juga dikenal sebagai penghasil kopi, kapulaga, dan durian, serta memiliki peternakan kambing dan sapi yang signifikan.
Namun, Desa Jambesari juga menghadapi masalah limbah kulit kopi yang banyak terbuang dan tidak dimanfaatkan. Menyikapi hal ini, kelompok KKN 132 berencana untuk mengolah limbah tersebut menjadi pupuk organik cair. Ide ini telah didiskusikan dengan tokoh masyarakat dan mendapatkan dukungan yang besar. "Pemanfaatan limbah kulit kopi menjadi pupuk organik cair bukan hanya akan mengurangi limbah, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi desa," tambah Farhan.
Desa Jambesari memiliki kekayaan alam yang melimpah, terutama dalam sektor pertanian dan peternakan. Produk unggulan seperti kopi, manggis, kapulaga, dan durian menjadi komoditas utama yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Selain itu, limbah kulit kopi yang banyak tersedia dapat dimanfaatkan untuk dijadikan pupuk organik cair, memberikan nilai tambah bagi desa.
Desa ini juga memiliki potensi wisata alam yang belum banyak digarap. Keindahan alam dan kebun-kebun yang tertata rapi dapat menjadi daya tarik wisatawan yang mencari pengalaman agrowisata. Dengan adanya program KKN Kolaboratif ini, diharapkan potensi-potensi tersebut dapat diolah dan dikembangkan lebih baik lagi, sehingga memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat Desa Jambesari.
Program KKN Kolaboratif 132 di Desa Jambesari diharapkan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan. Dengan menggali dan mengembangkan potensi desa, diharapkan masyarakat dapat memaksimalkan sumber daya yang ada dan menciptakan inovasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat desa menjadi kunci suksesnya program ini, membawa perubahan yang nyata dan signifikan bagi Desa Jambesari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H