Pendahuluan
Gerakan Black Lives Matter (BLM) telah menjadi salah satu gerakan sosial terpenting dalam sejarah kontemporer Amerika Serikat. Black Lives Matter menjadi topik yang trending di tahun 2020. Makalah ini akan berfokus untuk melihat gerakan Black Lives Matter terutama setelah meninggalnya George Floyd akibat kebrutalan polisi. Black Lives Matter menciptakan demonstrasi besar di negara asalnya yaitu Amerika Serikat dan di negara negara lain di penjuru dunia. Karena itulah mengapa Black Lives matter menjadi topik yang menarik karena memiliki dampak yang luas di dunia dan menciptakan berbagai macam demonstrasi.
Peran media sosial dalam isu Black Lives Matter bisa dianggap signifikan. Media sosial memainkan peran yang krusial dalam memfasilitasi mobilisasi dan aktivisme masyarakat. Dengan platform seperti Twitter, Instagram, dan Facebook, individu-individu dapat berbagi informasi, pengalaman, dan opini mereka tentang isu Black Lives Matter. Media sosial memungkinkan gerakan ini untuk menjangkau audiens yang lebih luas, memobilisasi massa, dan menyebarkan pesan-pesan penting secara cepat dan efektif. Hashtag seperti #BlackLivesMatter menjadi viral di platform-platform ini, mendorong partisipasi publik dalam gerakan dan memicu perbincangan yang meluas.
Twitter sebagai salah satu media sosial akan menjadi fokus pembahasan dalam makalah ini. Walaupun media sosial punya pengaruh terhadap Black Lives Matter namun seperti apakah pengaruh yang media sosial tersebut lakukan dan bagaimana caranya. Misalnya saja ketika kita melihat media sosial Twitter maka kita tidak tahu sebesar apakah pengaruh twitter disini untuk menyebarkan isu Black Lives Matter. Apakah nantinya twitter benar benar memiliki pengaruh atau tidak perlu digali lebih lanjut dan inilah gap penelitian yang makalah ini ambil serta akan diangkat secara lebih detail.
Teori Agenda Setting
Teori Agenda Setting adalah sebuah konsep dalam ilmu komunikasi yang mengemukakan bahwa media massa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi perhatian publik dengan menentukan agenda atau isu-isu yang dianggap penting. Dalam konteks ini, agenda merujuk pada daftar topik atau permasalahan yang dianggap relevan atau signifikan oleh masyarakat.
Menurut teori ini, media massa tidak hanya memberikan informasi kepada masyarakat, tetapi juga berperan dalam menentukan perhatian dan prioritas publik. Media massa memiliki kemampuan untuk menentukan apa yang harus dipikirkan dan dibicarakan oleh masyarakat melalui pemberitaan dan liputan yang mereka berikan. Dengan mengangkat beberapa topik dan mengabaikan yang lain, media massa dapat mempengaruhi apa yang dianggap penting oleh masyarakat.
Proses agenda setting terjadi dalam dua tahap utama. Tahap pertama adalah agenda setting media, di mana media massa memilih topik-topik yang akan diberitakan dan diprioritaskan. Media massa cenderung memilih topik yang menarik perhatian publik, kontroversial, atau berkaitan dengan kejadian terkini. Tahap kedua adalah agenda setting publik, di mana masyarakat mengadopsi atau memperhatikan topik-topik yang diprioritaskan oleh media massa. Masyarakat cenderung membicarakan dan memikirkan hal-hal yang diberitakan oleh media, sementara topik lain mungkin diabaikan atau dianggap kurang penting.
Pada akhirnya, teori Agenda Setting berpendapat bahwa media massa tidak hanya memberikan informasi kepada masyarakat, tetapi juga berperan dalam menentukan apa yang dianggap penting oleh masyarakat. Media massa memiliki kekuatan untuk membentuk opini, nilai-nilai, dan preferensi masyarakat dengan mempengaruhi isu-isu yang dianggap penting.
